News and Blog

Wiyata Kinarya Merdeka Belajar, Cara Kemendikbudristek Perkuat Pencegahan 3 Kekerasan Pendidikan

EB1A0095-scaled-1-jpg-webp
Berita

Wiyata Kinarya Merdeka Belajar, Cara Kemendikbudristek Perkuat Pencegahan 3 Kekerasan Pendidikan

(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah melaksanakan sosialisasi untuk memperkuat pencegahan tiga isu kekerasan dengan menggunakan program Wiyata Kinarya Merdeka Belajar (WKMB). Sebanyak 120.850 pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kemendikbudristek akan mengikuti sosialisasi daring dalam 26 sesi.

Irjen Kemendikbudristek, Chatarina Muliana, menjadi salah satu narasumber dalam sosialisasi untuk memperkuat pencegahan tiga isu kekerasan dengan menggunakan program Wiyata Kinarya Merdeka Belajar (WKMB). (Foto: Itjen).

Rusprita Putri Utami, Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka), menjelaskan bahwa pencegahan kekerasan dalam pendidikan harus dimulai dari kementerian sebagai contoh. Tujuan utamanya adalah menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan. Seluruh pegawai di kementerian diharapkan menjadi pelopor dalam upaya mencegah kekerasan. “Kita ingin mewujudkan pendidikan pada satuan pendidikan yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan. Namun untuk hal tersebut, harus dimulai dari hulunya terlebih dahulu yaitu di kementerian,” ujar Rusprita, di Kantor Kemendikbudristek, pada Selasa (18/7).

Mustangimah, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pegawai Kemendikbudristek, menyampaikan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pegawai tentang pencegahan perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi di lingkungan kerja. Selain itu, sosialisasi juga bertujuan untuk memperkuat sinergi di internal kementerian dalam pencegahan tiga isu tersebut.

Sosialisasi dilakukan melalui WKMB Kemendikbudristek menggunakan Learning Management System (LMS) dengan model pembelajaran non tatap muka, termasuk video pengantar, video materi, bahan tayang, dan soal-soal test. Sesi pertama sosialisasi telah dimulai dan dijadwalkan akan berlangsung hingga 23 Agustus 2023. Narasumber yang kompeten diundang untuk memberikan pemahaman tentang isu-isu tersebut, diantaranya Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim; Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan KemenPPPA, Ratna Susianawati; Ketua Subkomisi Pendidikan, Komisioner Komnas Perempuan, Alimatul Qibtiyah; Tim Ahli Pokja Moderasi Beragama Kemenag, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid; dan Inspektur Jenderal Kemendikbduristek, Chatarina Muliana Girsang.

Dengan sosialisasi ini, Kemendikbudristek berharap para pegawai dapat memahami pentingnya pencegahan dan penanganan perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi di lingkungan kerja. Mereka juga diharapkan mampu mencegah kekerasan dan diskriminasi serta menerapkan prosedur pelaporan kekerasan di lingkungan kerja.