News and Blog

Tunjukkan Keseriusan Revitalisasi KCBN Muaro Jambi, Kemendikbudristek Kunjungi Kompleks Candi

WhatsApp Image 2024-01-10 at 12.57.41
Berita

Tunjukkan Keseriusan Revitalisasi KCBN Muaro Jambi, Kemendikbudristek Kunjungi Kompleks Candi

Jajaran teras Kemendikbudristek melalukan kunjungan ke KCBN Muaro Jambi, Jambi, pada Selasa, (09/01/2024). (Foto: Kemendikbudristek).

(Muaro Jambi, Itjen Kemendikbudristek) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersiap meluncurkan program revitalisasi yang ambisius di Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Langkah ini diambil sebagai wujud keseriusan pemerintah dalam melestarikan dan memanfaatkan warisan budaya nasional yang meliputi luas kawasan seluas 3.981 hektar.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, menyatakan, “Langkah awal dalam persiapan revitalisasi KCBN Muaro Jambi telah dimulai dengan kunjungan dari jajaran teras Kemendikbudristek ke lokasi pada Selasa, (09/01/2024). Pembangunan fisik, terutama museum, akan dimulai dalam waktu dekat.”

Revitalisasi KCBN Muaro Jambi tidak hanya bertujuan untuk menjaga keberlanjutan cagar budaya, melainkan juga untuk melestarikan keanekaragaman hayati di sekitar kawasan tersebut. Penataan KCBN Muaro Jambi akan memperhatikan konsep harmonisasi dengan ekosistem alam sekitarnya.

Salah satu candi dalam KCBN Muaro Jambi. (Foto: Kemendikbudristek)
Salah satu candi dalam KCBN Muaro Jambi. (Foto: Kemendikbudristek)

Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya akan memberikan dampak positif pada aspek kebudayaan, tetapi juga mengoptimalkan program Merdeka Belajar. Kampus Merdeka, sebuah fasilitas riset dan studi, akan dibangun di lahan seluas 30 hektar, memadukan unsur tradisional dengan fasilitas modern seperti museum, galeri, dan laboratorium.

“Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka harus dilaksanakan secara optimal di KCBN Muaro Jambi mengingat Muaro Jambi telah menjadi pusat pendidikan sejak abad ke-8,” ungkap Suharti.

Pengembangan KCBN Muaro Jambi membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat. Suharti menekankan bahwa kerjasama tersebut tidak hanya untuk melindungi warisan budaya, tetapi juga untuk memastikan bahwa pengembangan kawasan ini memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Jambi, Indonesia, dan dunia.

Revitalisasi ini diharapkan memberikan dampak signifikan terutama pada sektor ekonomi lokal. Pemberdayaan masyarakat menjadi fokus utama, dan dalam revitalisasi ini, mereka akan menjadi pelaku utama.

“Sejumlah program pemberdayaan akan dilaksanakan, untuk memastikan masyarakat betul mendapatkan manfaat dari keberadaan dan program revitalisasi,” tegas Suharti.

Temuan arkeologis di KCBN Muaro Jambi mengindikasikan bahwa kawasan ini merupakan pusat pendidikan Buddhisme tertua dan terluas di Asia Tenggara pada masa lampau. Dengan revitalisasi ini, diharapkan kekayaan sejarah dan budaya tersebut dapat terus dijaga dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat lokal dan dunia.