Tradisi Lebaran Khas Indonesia
April 23, 2023 2023-04-23 13:25Tradisi Lebaran Khas Indonesia

Lebaran atau Idul Fitri adalah salah satu momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Selain sebagai hari raya agama, Lebaran juga menjadi momen untuk bersilaturahmi dan menunjukkan rasa saling menghormati antar keluarga, teman, dan tetangga. Selain itu, Indonesia juga memiliki tradisi khas dalam merayakan Lebaran yang telah membudaya dalam kehidupan masyarakat.
Berikut ini adalah beberapa tradisi khas Indonesia dalam merayakan Lebaran.
- Mudik adalah tradisi khas Indonesia dalam merayakan Lebaran yang sudah ada sejak lama. Mudik merupakan kegiatan perjalanan pulang ke kampung halaman untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan teman-teman di sana. Selain itu, mudik juga kadang menjadi momen untuk memperkenalkan keluarga baru atau pasangan hidup kepada keluarga besar.
- Menyambut tamu/open house. Salah satu tradisi khas Indonesia dalam merayakan Lebaran adalah dengan menyambut tamu. Keluarga besar atau tetangga sering datang berkunjung ke rumah untuk bersilaturahmi dan saling mengucapkan selamat Lebaran. Biasanya, tuan rumah menyajikan makanan dan minuman khas Lebaran, seperti ketupat, opor ayam, rendang, dan kue kering.
- Nyekar/ mengunjungi makam keluarga. Tradisi berkunjung ke makam keluarga juga menjadi bagian dari merayakan Lebaran di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mengenang dan mendoakan keluarga yang sudah meninggal dunia. Pada umumnya, kegiatan ini dilakukan sebelum atau setelah hari raya Idul Fitri.
- Malam takbiran. Malam takbiran adalah tradisi khas Indonesia dalam merayakan Lebaran yang dilakukan pada malam sebelum Idul Fitri. Masyarakat berkumpul di masjid atau tempat ibadah untuk bersama-sama membaca takbir dan melakukan shalat tarawih. Tak jarang, takbiran dilakukan dengan berkeliling menggunakan mobil bak terbuka, dan anak-anak/pemuda memukul beduk dan bertakbir sepanjang jalan.
- Menghias rumah. Menghias rumah menjadi tradisi khas Indonesia di Lebaran. Banyak orang menghias rumahnya atau sekedar memperbaharui dekorasi rumah, terutama bagi mereka yang akan menjadi tuan rumah atau didatangi banyak tamu. Hal ini dilakukan untuk memberikan suasana meriah dan penuh semangat kemenangan di hari raya
- Berbagi makanan/hantaran rantangan. Berbagi makanan atau saling bertukar rantang menjadi salah satu tradisi khas Indonesia di Lebaran. Makanan khas Lebaran seperti ketupat, opor ayam, rendang, dan kue-kue kering akan dimasukkan ke dalam rantangan, dan ditukarkan kepada tuan rumah yang dikunjungi. Tuan rumah pun akan melakukan hal yang sama, mengisi rantang yang telah dibersihkan dengan makanan yang ada di rumahnya.
- Membagikan uang kepada keponakan dan anak kecil. “THR”, begitulah istilahnya bagi amplop yang diberikan kepada keponakan-keponakan kecil. Meskipun jumlahnya tidak selalu banyak, namun amplop-amplop itu merupakan hiburan tersendiri bagi anak-anak, dan akan menjadi kenangan mereka saat dewasa nanti.
- Opor dan ketupat. Ada berbagai sajian yang dihidangkan dalam lebaran, namun popularitas ketupat dan opor tidak terkalahkan di hampir seluruh bagian Indonesia. Ketupat dan opor laksana lambang lebaran di Indonesia. Lebaran tak lengkap tanpa kehadiran kedua hidangan tersebut. Tak jarang, ketupat dijadikan properti hiasan dekorasi lebaran di mall-mall, maupun bagian dari desain kartu ucapan selamat Idulfitri.
- Halal bihalal. Halal bihalal adalah istilah untuk mengadakan suatu acara setelah idulfitri, di mana para tamu menikmati makanan yang ada dan saling bermaafan.
Itulah beberapa tradisi khas Indonesia dalam merayakan Lebaran. Meskipun setiap daerah kadang memiliki tradisi yang berbeda-beda, namun semuanya mengandung makna kebersamaan, persaudaraan, dan rasa saling menghormati. Hal ini menunjukkan kekayaan budaya dan nilai-nilai positif yang dimiliki Indonesia sebagai negara yang sangat beragam. Tradisi ini, terutama yang mengandung nilai kekeluargaan dan kebersamaan hendaknya dilestarikan, untuk tetap menunjukkan identitas kita sebagai bangsa yang ramah dan penuh kekeluargaan.
Referensi: Pengalaman pribadi penulis.