Tradisi Kunjungan Kerja Mendikbudristek: Bermalam di SMKN 1 Entikong
Oktober 26, 2022 2022-10-26 15:42Tradisi Kunjungan Kerja Mendikbudristek: Bermalam di SMKN 1 Entikong
(Entikong, Itjen Kemendikbudristek) — Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menjalani rangkaian kunjungan kerja di Kalimantan Barat sejak Senin, (24/10). Menjelang hari terakhir, Menteri Nadiem melakukan tradisi yang ia lakukan setiap kunjungan kerja, yaitu bermalam di tempat pemangku kepentingan secara mendadak. Kali ini Menteri Nadiem bermalam di SMKN 1 Entikong, sekolah terdekat dengan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong.

Para siswa, pendidik, dan tenaga kependidikan (PTK) yang tinggal di asrama SMKN 1 Entikong tidak menyangka sekolahnya disinggahi Menteri Nadiem. “Kita berbahagia sekali dan tidak menyangka, sekolah yang hanya dua kilometer dari batas negara Indonesia dan Malaysia ini didatangi Mas Menteri,” Ujar Kepala Sekolah SMKN 1 Entikong, Adi.
Setibanya di sana, Mendikbudristek langsung berdialog atau disebutnya dengan sesi “curhat” dengan para murid dan PTK. “Alhamdulillah saya bisa berada di sekolah perbatasan ini untuk mendengarkan aspirasi adik-adik, serta ibu dan bapak yang saya banggakan. Saya tau sekolah ini ada tiga guru mengikuti Program Guru Penggerak dan berani menerapkan Kurikulum Merdeka. Luar biasa semangat transformasinya.”
Tujuan dari kehadiran Menteri Nadiem di sekolah daerah terdepan ini adalah untuk menangkap aspirasi warga sekolah di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T) dan untuk memastikan manfaat kebijakan dan program Merdeka Belajar dirasakan seluruh pemangku kepentingan.
Menanggapi sebuah pertanyaan guru, Mendikbudristek menjawab bahwa “secara singkat dan umum, Merdeka Belajar memberikan kepercayaan kembali kepada kepala sekolah, guru, dan peserta didik. Sekolah diberikan otonomi. Guru diberikan kebebasan untuk fokus mengajar dan mulai terlepas dari beban kerja administratif. Murid diberikan kebebasan untuk mendalami minat dan bakatnya. Saya ingin melalui Merdeka Belajar, bersekolah itu menjadi menyenangkan dan benar-benar berguna,” jawab Mendikbudristek.
“Contohnya, SMK Pusat Keunggulan yang diluncurkan sebagai salah satu episode Merdeka Belajar. Kalau ada industri yang berkontribusi, Kemendikbudristek juga memberikan dana padanan. Kenapa kami melakukan itu? Kami ingin SMK di Indonesia tersambung dengan industri secara maksimal,” lanjutnya.
Beberapa pertanyaan dari guru dan siswa pun mengalir dan dijawab dengan lancar pula oleh Mendikbudristek. Sebagai penutup dialog yang hangat ini, Menteri Nadiem berpesan kepada seluruh peserta dialog. “Tidak ada perubahan yang mudah. Kalau kita mulai menyadari Merdeka Belajar adalah impian dan cita-cita yang bukan sebatas kebijakan tapi sebuah gerakan, saya yakin Indonesia bisa lebih maju,” pungkasnya.
Mendikbudristek mengakhiri malam dengan menumpang istirahat di salah satu kamar asrama SMK 1 Entikong. Esok harinya, Menteri Nadiem menyambut siswa-siswa yang masuk sekolah di SMK tersebut.