Sidang Pleno KNIU Jadi Ajang RI Pertajam Peran dan Kepemimpinan di Kancah Internasional
Februari 6, 2023 2023-02-06 14:41Sidang Pleno KNIU Jadi Ajang RI Pertajam Peran dan Kepemimpinan di Kancah Internasional
(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Pemerintah Indonesia terus berupaya memperkuat peran dan kepemimpinan Indonesia di kancah internasional melalui organisasi-organisasi kenegaraan. Salah satu keanggotaan yang diikuti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) adalah United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Kemendikbudristek melakukan penguatan peran lewat Sidang Pleno Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) 2023, di mana Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim berperan sebagai ketua dan memberikan arahan di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Kamis (2/2).

Menteri Nadiem menyampaikan bahwa sidang pleno yang dilaksanakan menjadi momentum untuk menghubungkan komunikasi (reconnecting) di antara Kementerian/Lembaga pengampu program UNESCO di Indonesia (focal points). “Mari kita gunakan pembelajaran dari tahun-tahun sebelumnya untuk semakin memperkuat peran dan kepemimpinan Indonesia di UNESCO ke depan,” tegasnya.
“Dan melalui sidang pleno ini kita akan mendiskusikan dan menetapkan tujuan bersama (objective) dan hasil utama yang perlu menjadi prioritas dari masing-masing bidang,” sambung Menteri Nadiem.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Harian KNIU, Itje Chodidjah menambahkan tujuan lain dari dilaksanakannya sidang pleno. “Sidang dimaksudkan untuk melaporkan perkembangan pelaksanaan program UNESCO yang telah dilakukan oleh focal points, menetapkan rekomendasi dan tindak lanjut, menetapkan strategi dan partisipasi Indonesia di badan subsider UNESCO, serta memperkuat koordinasi dan persiapan Indonesia mencalonkan diri sebagai anggota Executive Board (EB) UNESCO periode 2023—2027,” urai Itje.
Itje juga menegaskan regulasi untuk mendukung penguatan peran KNIU akan diterbitkan. “Sinergitas yang telah terjalin antara KNIU dengan focal points, akan diperkuat dengan hadirnya regulasi berbentuk Peraturan Presiden (Perpres) di tahun 2023 yang mengatur sinergitas tersebut,” terang Itje.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBPP) untuk Prancis, Andorra, Monako yang juga merupakan Wakil Tetap RI untuk UNESCO, Muhamad Oemar menyampaikan apresiasi atas kontribusi dan kolaborasi di antara focal points dalam menegaskan peran penting Indonesia di UNESCO.
“Kementerian Luar Negeri terus mendorong kepemimpinan Indonesia untuk terus secara aktif berpartisipasi dalam program dan inisiatif UNESCO serta badan subsider lainnya. Khususnya dalam menuju pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di tahun 2030. Mari kita terus optimalkan potensi Indonesia pada program-program di UNESCO, serta menjadi mitra kemajuan bersama dengan negara anggota lainnya di UNESCO,” tegas Dubes Oemar.
Mengakhiri Sidang Pleno, Menteri Nadiem mendorong untuk semua pihak terkait terus melakukan kolaborasi untuk meningkatkan capaian Indonesia terhadap program UNESCO. “Semangat gotong royong harus terus dilestarikan, terutama pendidikan harus terus selaras agar kehidupan di masa depan senantiasa terjaga untuk generasi di masa depan,” pungkas Menteri Nadiem.
Tag: Kemendikbudristek, UNESCO, KNIU, Sidang pleno KNIU, Mendikbudristek, Nadiem Makarim, Merdeka Belajar