News and Blog

Senam dan Permainan Tradisional Bersama Ibu Menteri: Wujudkan Tujuh Kebiasaan Anak Hebat Indonesia

WhatsApp Image 2025-01-15 at 13.42.11
Berita

Senam dan Permainan Tradisional Bersama Ibu Menteri: Wujudkan Tujuh Kebiasaan Anak Hebat Indonesia

(Serang, Itjen Kemendikdasmen) – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus berupaya membentuk generasi muda yang berkarakter melalui Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) menggandeng SERUNI (Solidaritas Perempuan untuk Indonesia) dan melibatkan langsung Ibu Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Masmidah Abdul Mu’ti, dalam kegiatan senam bersama di SDN Taman, Serang, Banten, pada Selasa (14/01/2024).

Didampingi para pejabat daerah, Ibu Menteri menyemangati para siswa dengan mengikuti Senam Anak Indonesia Hebat yang dirancang untuk meningkatkan kebugaran dan membangun karakter anak. “Tujuh kebiasaan ini adalah langkah sederhana namun berdampak besar dalam membentuk anak-anak Indonesia yang tangguh dan siap menghadapi masa depan,” ujarnya.

Kegiatan ini juga diisi dengan permainan tradisional seperti Engklek, Boi-boian, dan Egrang Batok, yang mengajarkan nilai-nilai kerja sama, disiplin, dan kebersamaan. Raja, salah satu siswa yang ikut bermain, mengaku sangat senang dengan kesempatan ini. “Bisa bermain permainan tradisional bersama teman-teman dan Ibu Menteri adalah pengalaman yang sangat menyenangkan,” ungkapnya.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Serang, Suherman, program ini tidak hanya berhenti pada kegiatan seremonial. “Kami memastikan gerakan ini terus disosialisasikan melalui pelatihan bagi para guru agar kebiasaan baik ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari siswa,” jelasnya.

Sementara itu, Ratnawati, Guru Pendidikan Jasmani SDN Taman, berharap agar program ini dapat terus diimplementasikan. “Latihan senam bersama ini tidak hanya membuat anak-anak sehat tetapi juga membangun kebiasaan baik yang akan bermanfaat hingga mereka dewasa,” ujarnya.

Gerakan ini mengintegrasikan delapan nilai utama bangsa: religius, bermoral, sehat, cerdas dan kreatif, kerja keras, disiplin, mandiri, serta bermanfaat. Dengan melibatkan anak-anak dalam dongeng, lagu-lagu edukatif, dan permainan tradisional, program ini bertujuan menciptakan generasi yang unggul dan berkarakter.

Nurma, seorang orang tua siswa, menyampaikan harapannya agar kebiasaan positif ini tidak hanya diterapkan di sekolah tetapi menjadi bagian dari kehidupan anak hingga dewasa. “Kami ingin anak-anak terus membawa nilai-nilai baik ini di manapun mereka berada,” katanya penuh harap.

Melalui gerakan ini, Kemendikdasmen menunjukkan komitmennya dalam mendukung penguatan karakter anak-anak Indonesia untuk menghadapi tantangan global tanpa melupakan akar budaya lokal.