Sekolah di Jakarta gelar PTM 100%, Kepsek : Kami Menyambut Baik Keputusan Ini!
Januari 6, 2022 2022-01-06 2:35Sekolah di Jakarta gelar PTM 100%, Kepsek : Kami Menyambut Baik Keputusan Ini!
(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Provinsi DKI Jakarta mulai menerapkan pembelajaran Tatap Muka atau PTM 100% pada Senin, (3/1/2022). Sejumlah sekolah di DKI Jakarta mulai menerapkan PTM dengan kapasitas 100% dan berlangsung selama 6 jam durasi belajar. Keputusan PTM 100% ini berdasarkan SKB 4 Menteri tertanggal 21 Desember 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19, dan berdasarkan instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 67 tahun 2021 pada 13 Desember 2021 tentang pemberlakuan PPKM Level 4 wilayah Jawa dan Bali.
Menindaklanjuti kebijakan PTM 100%, Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yang diwakili Kepala Bagian Tata Usaha, Harsono, mendukung penuh kegiatan PTM 100% dengan pemberian 100 buah masker di beberapa sekolah agar para siswa dapat tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Ini adalah bentuk dukungan dan kegembiraan kami sebagai insan pendidikan, semoga ini bisa mendorong semangat Bapak Ibu sekalian, masker sebagai simbolis agar tetap menerapkan protokol kesehatan,” kata Harsono.
Salah satu sekolah yang ditinjau oleh Itjen Kemendikbudristek dan sudah menerapkan PTM 100% adalah SMPN 209 Jakarta, yang sudah menerapkan PTM sejak Senin (3/1/2022) lalu. Kepala SMPN 209 Jakarta menjelaskan penerapan PTM yang dengan aturan dan regulasi yang ada, dan digelar di SMPN 209 Jakarta.
“Penerapan PTM 100% sesuai dengan aturan dan regulasi dari prokes, kita kerja sama dengan puskesmas kemudian dengan kelurahan, kita melakukan koordinasi terus sama RT, kita juga melakukan sosialisasi ke orang tua tentang PTM 100% ini, misalnya orang tua harus menyediakan masker 2, dan menyiapkan hand sanitizer, dan bekal makan anak atau sarapan karena tidak ada waktu istirahat. Selain itu, kami juga menyediakan tempat untuk siswa jika ada siswa yang demam atau apa, kita bawa ke bawah untuk istirahat,” tutur Priyanto saat diwawancarai di SMPN 209 Jakarta pada Rabu, (5/1/2022). Priyanto juga mengungkapkan PTM 100% ini membutuhkan usaha dan kerja keras yang ekstra dalam pelaksanaannya. “Semuanya dipersiapkan, pengamalannya, prokesnya, juga tim untuk pelaksanaan PTM 100% ini,”ucap Priyanto.
Tanggapan dari orang tua dan juga guru mengenai penerapan PTM ini dinilai positif, dilihat dari antusiasme keduanya, orang tua sangat senang anaknya bisa kembali ke sekolah, begitupun dengan guru, pekerjaan yang dilakukannya menjadi lebih praktis dan satu arah.
Sementara itu Wakil Bidang Sarana dan Prasarana SMPN 209 Jakarta, Rohadi, mengungkapkan berbagai persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan PTM 100% ini mulai dari mempersiapkan protokol kesehatan, melengkapi sarana dan prasarana untuk KBM, hingga membuat tim khusus untuk memperlancar penerapan PTM 100%
“Persiapan PTM 100% yang pertama adalah kita melengkapi sarana dan prasarana yang diperketat dengan protokol kesehatan, yang kedua kita melengkapi sarana dan prasarana untuk kepentingan KBM, kita mempersiapkan personel-personel (tim khusus) kaitannya dengan pelaksanaan, mulai dari tim pintu gerbang depan untuk pengecekan suhu, kemudian untuk tempat cuci tangan dan termasuk juga untuk menuliskan berapa suhu anak pada saat datang,” ungkap Rohadi.
Priyanto juga mengatakan beberapa kendala yang dihadapi saat penerapan PTM, salah satunya adalah keterbatasan waktu. “Kendalanya itu paling waktunya, harus kita kurangi sedangkan materinya kan banyak, karena kita hanya dikasih waktu hanya 30 jam,” pungkasnya.
Selain itu, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMPN 209 Jakarta, juga mendukung seluruh kegiatan PTM 100%, Gagas selaku ketua OSIS mengungkapkan rasa senangnya bisa kembali ke sekolah, berinteraksi dengan teman dan mendapatkan pembelajaran secara maksimal. “Alhamdulillah sangat senang sekali, karena kita sudah lama, hampir 2 tahun dirumah dengan pembelajaran daring, pastinya tidak bertemu dengan teman dan guru. OSIS juga sangat mendukung pelaksanaan PTM ini, seperti memastikan siswa- siswa yang ada di 209 ini sudah di vaksin, sudah mengikuti protokol kesehatan,” kata Gagas, saat ditemui di SMPN 209 Jakarta.
Gagas juga mengaku terkendala dengan pembelajaran daring, ia mengatakan tidak semua orang memiliki kuota yang memadai, sulit berinteraksi dengan teman juga pembelajaran kurang maksimal karena tidak bisa mendengarkan penjelasan guru secara langsung.
Pada kesempatan yang sama, Kepala SDN Tengah 08 Jakarta Timur, Nanik Utari, mengatakan sekolahnya mulai PTM normal sejak hari Senin (3/1/2022) kemarin, selain itu juga jadwal masuk kelas pada PTM 100% dibagi 2, musuk pukul 06.30 untuk anak kelas atas dan pukul 07.00 untuk anak kelas bawah dengan harapan agar tidak terjadi penumpukan. “Kami programkan pelaksanaannya untuk kelas 4,5,6 kami masukkan pukul 06.30 karena ada pengecekkan suhu dan sebagainya jadi mereka akan siap belajar pukul 07.00 di kelas, sedangkan untuk kelas 123, pukul 07.15 baru mulai pelajaran dan mereka maksimal 6 jam pelajaran,” ucap Nanik.
Nanik juga menyampaikan sangat menyambut baik keputusan pemerintah untuk pelaksanaan PTM 100%.
“Saya mewakili guru-guru, kami menyambut senang sekali, bangga, pemerintah telah membuka pembelajaran 100% ini, karena memang kami rindu dengan anak-anak kami yang kurang lebih sudah 2 tahun pembelajaran seperti itu” lanjutnya.
Saat peninjauan yang dilakukan Itjen Kemendikbudristek, Kepala Bagian Tata Usaha menyempatkan diri berinteraksi dengan siswa yang sedang melaksanakan PTM normal di SDN Tengah 08. Harsono melontarkan beberapa pertanyaan, yang dijawab dengan serentak dan semangat oleh siswa kelas 3 yang berada di kelas.
Dari pantauan di lokasi, sebelum masuk kelas, siswa harus menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari wajib mencuci tangan, mengenakan masker, hingga cek suhu terlebih dahulu di sekolah. (ADP)