Sekolah di Bali Menerima Pengakuan Global Melalui Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan
Juni 20, 2023 2023-06-20 10:05Sekolah di Bali Menerima Pengakuan Global Melalui Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan
(Bali, Itjen Kemendikbudristek) — Sebagai bagian dari pertemuan Sub-Regional ESD-Net 2030, delegasi dari berbagai negara mengunjungi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 di Denpasar, Bali, pada Selasa (14/06/2023). Kunjungan ini bertujuan untuk mendiskusikan isu-isu pendidikan, lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan.
Itje Chodidjah, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), yang mendampingi delegasi di SMKN 3 Denpasar, mengungkapkan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang hubungan antara pendidikan dan pembangunan berkelanjutan. “SMKN 3 merupakan contoh bagaimana pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dapat diintegrasikan dalam proses belajar mengajar dan melibatkan masyarakat global melalui program-program pendidikan yang telah diterapkan,” ungkap Itje.

Delegasi internasional terdiri dari 21 negara, termasuk Jepang, Uzbekistan, Maladewa, Korea Selatan, Bhutan, Pakistan, dan Filipina. Mereka mempelajari bagaimana Indonesia, khususnya Bali, mengatasi tantangan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di dalam dan di luar kelas. Delegasi ini terkesan dengan upaya Bali dalam meningkatkan keberlanjutan, termasuk program-program pengurangan sampah dan perlindungan lingkungan yang dilakukan oleh SMAN 3 dan SMKN 3 di Denpasar.
Deputy Director, Federal Directorate of Education, Tabassum Naz, yang mewakili Pakistan, menyatakan kagum terhadap inisiatif tersebut, terutama program peningkatan keterampilan siswa seperti mengubah sampah menjadi kreasi seperti pajangan bunga dan benda-benda lain yang bermanfaat bagi masyarakat. Naz menjelaskan bahwa peningkatan keterampilan siswa dapat membuat mereka dan sekolah mereka menjadi perwakilan pendidikan pembangunan berkelanjutan.
Para kepala sekolah juga menyambut baik kunjungan delegasi internasional ini dan mengapresiasi kontribusi mereka dalam memahami isu-isu pembangunan berkelanjutan. “Kami sangat menyambut baik kunjungan ini, karena sekolah kami merupakan sekolah Adiwiyata yang terus konsisten dalam mewujudkan visi dan misi sebagai sekolah hijau,” ucap Kepala SMAN 3 Denpasar, Kadek Dwi Rustinawati. Kadek juga menyatakan bahwa sekolah mereka konsisten dalam mewujudkan visi dan misi sebagai sekolah hijau. Mereka mendorong siswa untuk mencintai, menjaga, dan menciptakan lingkungan yang sehat sebagai tempat belajar yang aman dan nyaman.
Selain itu, para siswa juga memberikan pandangan mereka. Siswa kelas 11 SMAN 3 Denpasar, I Made Surya Niyana Pasek, merasa senang dengan kunjungan delegasi internasional tersebut. Surya, yang merupakan Koordinator Pembuatan Pupuk Kompos di sekolahnya, menyatakan bahwa kunjungan tersebut memberikan kesempatan untuk berbagi hasil kerja mereka dalam menjaga lingkungan secara berkelanjutan kepada delegasi internasional.
Delegasi dari Bhutan, Wangchuk, yang juga merupakan Curriculum Developer di Ministry of Education and Skills Development, merasa senang dapat mengunjungi SMAN 3 Denpasar. Ia mengapresiasi sekolah tersebut karena para siswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi di luar kelas dan belajar melalui penelitian.
Selama kunjungan ini, delegasi juga menyaksikan berbagai kegiatan di SMKN 3, seperti pagelaran mode menggunakan busana daur ulang plastik, mengunjungi hotel edukasi/edutel sebagai tempat pelatihan siswa jurusan Akomodasi Perhotelan, dan mencoba pijat refleksi kaki menggunakan minyak pijat dari bahan ramah lingkungan.
Di SMAN 3, delegasi melihat hasil karya ilmiah yang berguna bagi masyarakat, seperti pemanfaatan sampah kulit jeruk dan bunga kamboja sebagai aromaterapi untuk menghilangkan stres, serta pemanfaatan sampah label minuman dan cangkang keong emas untuk membuat berbagai barang kebutuhan sehari-hari.
Pertemuan dan kunjungan ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta KNIU dengan Pemerintah Jepang. Tujuan dari pertemuan dan kunjungan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan memperkuat kerjasama antarnegara dalam mengembangkan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan di wilayah Asia-Pasifik.