Sekolah Adat Hadir di Upacara Hardiknas Untuk Pertama Kali
Mei 8, 2023 2023-05-09 12:40Sekolah Adat Hadir di Upacara Hardiknas Untuk Pertama Kali

(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Untuk pertama kalinya, upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) diikuti oleh anak-anak yang bersekolah di sekolah adat. Sebanyak 21 anak dari tiga sekolah adat tersebut berasal dari Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur; Banyuwangi, Jawa Timur; dan Jambi.
Menariknya, dalam upacara tersebut, Mendikbduristek Nadiem Anwar Makarim bersua kembali dengan salah satu anak Rimba atau suku Anak Dalam dari Jambi bernama Menalang. Sebelumnya, Menalang sempat bertemu dengan Mendikbduristek pada kunjungan kerja sang Menteri ke Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, pada September 2021.
Menalang beserta temannya yang berasal dari Sekolah Adat Kedundung Muda dan Sungoi Terap di Jambi sempat berinteraksi dengan Mendikbudristek usai upacara. Tak lupa mereka juga menunjukkan permainan tradisional khas suku Anak Dalam, yaitu Pasung Rotan. Permainan tersebut merupakan permainan tradisional suku Anak Dalam di Jambi yang dimainkan dengan membuat berbagai simpul dengan menggunakan rotan dan tali rafia. Tidak hanya menghibur, permainan ini bermanfaat untuk merangsang kreatifitas anak.
Anak-anak dari Sekolah Adat lain tak ketinggalan juga ikut mempertunjukkan permainan tradisionalnya. Pesinauan Osing peserta dari Banyuwangi, Jawa Timur menunjukkan keterampilan bermain egrang batok dan egrang bambu, sebuah permainan tradisional dari suku Osing Banyuwangi. Sementara itu, anak-anak sekolah adat dari Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni Sokola Sumba, menampilkan permainan Adu “Kajji” atau gasing tradisional dari suku Sumba, NTT.
Penampilan permainan tradisional dari anak-anak sekolah adat diiringi oleh penampilan dari KILA (Kita Cinta Lagu Anak Indonesia). Ini merupakan kesempatan perdana bagi anak-anak KILA maupun sekolah adat bergabung dalam barisan peserta upacara Hardiknas di Kantor Kemendikbudristek.
Selain penampilan dari anak-anak sekolah adat dan KILA, upacara Hardiknas disemarakkan pula oleh pagelaran budaya lain. Salah satunya penampilan Tari Massal Ja’i Bajawa dan Gemu Famire oleh seniman NTT, Nyong Franco, dan teman-teman seniman lain dari Flores. Tari Massal Ja’i Bajawa merupakan tarian adat dari Bajawa, Kabupaten Ngada, Flores, NTT.
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menyampaikan terima kasih kepada semua penggerak transformasi pendidikan di seluruh Nusantara atas komitmen dan kerja kerasnya. “Mari kita jaga semangat ini untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan dengan Merdeka Belajar,” ajaknya.