Nusantara, wilayah yang sekarang dikenal sebagai Indonesia, memiliki sejarah panjang sebagai pusat perdagangan maritim. Sejarah panjang ini dimulai pada zaman prasejarah ketika manusia pertama kali menyeberangi samudra untuk mencari sumber daya baru dan tempat tinggal yang lebih baik. Bukti sejarah menunjukkan bahwa nenek moyang Indonesia adalah pelaut tangguh yang memiliki kemampuan untuk menavigasi samudra dan menjelajahi perairan luas.

Salah satu bukti sejarah tentang kemampuan pelaut Indonesia adalah pengaruh yang dimiliki oleh Nusantara dalam perdagangan maritim pada abad ke-7 hingga ke-13. Pada masa itu, kerajaan-kerajaan di Nusantara memiliki jalur perdagangan maritim yang terhubung dengan negara-negara Asia Tenggara, China, India, dan Timur Tengah. Pelaut Indonesia pada masa itu dikenal sebagai ahli navigasi dan berani menaklukkan samudra yang luas.

Bukti lain tentang kemampuan pelaut Indonesia adalah adanya keberadaan kapal-kapal tradisional seperti pinisi, jong, dan lancaran. Kapal-kapal tradisional ini masih digunakan oleh masyarakat Indonesia pada saat ini, terutama di daerah-daerah pesisir. Kapal-kapal tradisional ini dirancang khusus untuk bertahan di perairan yang berbahaya, seperti di tengah badai atau ombak besar. Kapal-kapal tradisional Indonesia juga memiliki kemampuan untuk mengarungi samudra yang luas, seperti saat dilakukan dalam perjalanan ziarah haji ke Mekah.

Selain itu, Indonesia juga memiliki tradisi cerita rakyat yang berkaitan dengan keberanian pelaut. Cerita rakyat seperti legenda Bujang Ganong dan Nyai Roro Kidul, yang mengisahkan tentang petualangan para pelaut dalam mencari harta karun di tengah laut, merupakan bukti lain tentang kemampuan pelaut Indonesia.

Secara ringkas, bukti sejarah menunjukkan bahwa nenek moyang Indonesia adalah pelaut yang tangguh. Kemampuan pelaut Indonesia dalam menavigasi samudra dan menjelajahi perairan luas diakui oleh banyak negara di dunia. Bukti sejarah ini terlihat dari pengaruh Nusantara dalam perdagangan maritim pada abad ke-7 hingga ke-13, keberadaan kapal-kapal tradisional seperti pinisi, jong, dan lancaran, serta cerita rakyat yang berkaitan dengan keberanian pelaut.

1. Arifin, E. N., & Wati, L. (2018). The Maritime Culture of Indonesia and its Historical Perspective. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, 274, 120-125.
2. Guroff, G. (2018). Indonesia’s Maritime History: A Rich Heritage. National Geographic Society. Diambil dari https://www.nationalgeographic.com/travel/destinations/asia/indonesia/indonesia-maritime-history-rich-heritage/