Sambutan Mendikbudristek dalam INA-LAC Business Forum 2021
Oktober 25, 2021 2021-10-25 3:46Sambutan Mendikbudristek dalam INA-LAC Business Forum 2021
Jakarta (Kemendikbudristek) – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim memberikan sambutan secara virtual dalam acara pertemuan Forum Bisnis Indonesia dengan Amerika Latin dan Karibia tahun 2021 (INA-LAC Business Forum 2021).
Forum ini dilaksanakan secara hibrida dan diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) yang dihadiri oleh 70 peserta luring, 7.245 peserta virtual melalui media zoom.
Sebagai kata pembukaan dalam sesi Diskusi Panel III yang bertemakan How Covid-19 Pandemic Shapes the Future of Innovation and Technology, Mendikbudristek menyampaikan sambutannya, “Teknologi telah menjadi suatu kebutuhan namun demikian di satu sisi juga merupakan kesempatan bagi kita untuk bergerak maju ke arah masa depan yang lebih baik. Dengan penerapan program Merdeka Belajar atau Emancipated Learning, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah mendukung para guru yang mengadaptasi pembelajaran secara daring. Kemendikbudristek telah mengalokasikan anggaran untuk program Digitalisasi Sekolah,” ucapnya, pada Jumat (15/10).
Terdapat dua inisiatif utama terkait program digitalisasi sekolah, yaitu (1) Distribusi perangkat Teknologi Informasi (TI) ke sekolah dan (2) Pengembangan platform digital pendidikan secara gratis. Pandemi global membuat perubahan besar dalam kegiatan belajar dan mengajar yang sudah diterapkan dari dulu.
Oleh karena itu, diperlukannya proses adaptasi dalam pembelajaran jarak jauh dalam situasi yang sulit ini. Pembelajaran yang dilakukan secara daring tidak dapat diikuti oleh masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, karena sulitnya akses dan rumitnya proses transisi cara pembelajaran tersebut.

Salah satu bentuk inisiatif tersebut berupa aplikasi yang dikembangkan langsung oleh Kemendikbudristek, yaitu SIPLah (Sistem Informasi Pengadaan SekoLah) yang berfungsi sebagai marketplace, sehingga sekolah- sekolah di Indonesia dapat membeli perangkat kebutuhan sekolah menggunakan sumber dana bantuan operasional dari pemerintah, melalui aplikasi e-commerce yang fleksibel dan aman.
Ada pula laman ‘Rumah Belajar’, yang telah disiapkan oleh Kemendikbudristek. Laman ini berisikan materi pembelajaran bagi guru dan siswa prasekolah sampai SMA, dan saat ini telah memiliki lebih dari 800.000 pelanggan. Diharapkan semua inisiatif ini akan membantu Indonesia dalam mengawali proses pemulihan dari masa pandemi dan bergerak maju menuju masa depan.
Dengan adanya insiatif dari Kemendikbudristek, Mendikbudristek berharap dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang sulit dijangkau. Dengan tujuan agar masyarakat dapat berkontribusi lebih terhadap perekonomian bangsa dan memenuhi apa yang menjadi potensi atau keunggulan mereka. Mendikbudristek turut menyampaikan betapa pentingnya personalisasi pembelajaran dalam mewujudkan kemakmuran ekonomi suatu bangsa yang mampu memaksimalkan potensi peserta didik.
Dimana para siswa terbebas dari paradigma pengajaran lama yang telah membatasi potensi dan kreativitas para siswa.
Dengan demikian, perubahan ini diharapkan memungkinkan guru untuk membangun pembelajaran di sekitarnya guna mengembangkan kemampuan siswa mereka. “Dengan kebebasan ini, siswa akan belajar dan mencapai yang lebih baik. Pencapaian ini akan terlihat pada pekerjaan yang lebih baik, peluang inovasi bisnis yang lebih baik, dan kemakmuran ekonomi yang lebih besar untuk saat ini dan masa depan,” ucapnya sebelum menutup sambutan. Banyak harapan Mendikbudristek dalam forum ini, kiranya dapat membuka peluang bagi semua pihak, khususnya dunia pendidikan, untuk menggali berbagai peluang serta mempererat hubungan Indonesia dengan negara-negara di Amerika Latin dan Karibia.