Rayakan Ombilin Sebagai Warisan Dunia, Kemendikbudristek Gelar “Galanggang Arang”
Oktober 18, 2023 2023-10-18 13:16Rayakan Ombilin Sebagai Warisan Dunia, Kemendikbudristek Gelar “Galanggang Arang”

(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Penetapan Ombilin sebagai Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) oleh UNESCO pada tahun 2019 merupakan pengakuan akan nilai universal luar biasa yang terkandung dalam sejarah pembangunan tambang batubara tersebut. Untuk merayakan penetapan tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, menggelar serangkaian kegiatan yang diberi nama “Galanggang Arang.”
“Pembangunan tambang batubara Ombilin adalah contoh nyata bagaimana manusia dapat mengatasi tantangan alam yang ekstrim melalui teknologi yang canggih. Kita perlu merespons warisan dunia ini dengan cara kreatif, dialogis, dan akademis agar dapat merawat dan memanfaatkannya dengan baik,” ujar Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, saat ditemui di Jakarta, Selasa (17/10/2023).
Kota Sawahlunto, yang terletak di perbukitan dengan jalur akses sulit dari Padang, berhasil membangun tambang batubara dan jalur kereta api sebagai sarana transportasinya, yang merupakan prestasi luar biasa. Jalur kereta api ini melibatkan desain teknis yang sangat rumit untuk mengatasi kemiringan ekstrim hingga 80 derajat di kawasan Kayu Tanam hingga Padangpanjang. Keberhasilan ini merupakan contoh dari bagaimana teknologi tinggi dan kerja keras manusia dapat mengatasi tantangan alam yang berat.
Galanggang Arang akan melibatkan berbagai pihak, termasuk anak-anak, pelajar, dan generasi muda, karena warisan dunia bukan hanya milik masa lalu dan masa kini, tetapi juga milik masa yang akan datang. Kegiatan ini bertujuan untuk mempertahankan dan menghidupkan warisan budaya yang terkait dengan WTBOS, terutama di nagari-nagari yang terhubung melalui jalur kereta api.
“Tujuan akhir dari Galanggang Arang adalah untuk menghidupkan nilai-nilai universal dari WTBOS, melibatkan masyarakat dan dunia, serta memanfaatkannya sebagai sumber pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya yang mendukung ketahanan budaya dan kesejahteraan masyarakat,” tambah Hilmar.
Kegiatan Galanggang Arang akan dimulai pada 19 Oktober 2023 di Asrama Haji dan Fabriek Bloc, Tabing, Padang. Ini akan mencakup dialog warisan budaya, seremoni pembukaan, dan penampilan seni tradisional dan modern. Rangkaian kegiatan ini akan berlanjut di beberapa daerah seperti Kota Padangpanjang, Kayu Tanam, Sijunjung, Tanah Datar, Kota Padang, Kabupaten Solok, Sawahlunto, dan penutupan di Kota Solok pada Desember 2023. Pemerintah daerah di tujuh kabupaten dan kota tersebut juga mendukung upaya aktivasi dan penguatan ekosistem kebudayaan WTBOS, yang diharapkan akan menjadi panduan penting dalam pengelolaan warisan ini di masa depan.