(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meraih Recognition of Excellence, sebuah penghargaan bergengsi dari OpenGov Asia pada 3 Agustus 2023 lalu. Penghargaan ini diberikan atas kontribusi inovatif dan revolusioner dalam teknologi melalui platform “Rapor Pendidikan” yang berhasil dibangun oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin).

Penghargaan OpenGov Asia diberikan kepada berbagai jenis organisasi sektor publik, termasuk bidang kesehatan, pendidikan, perusahaan yang berhubungan dengan pemerintah atau government-linked companies (GLC), dan institusi jasa keuangan atau financial services institutions (FSI). Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang telah mengaplikasikan teknologi dengan cara yang inovatif dan mengganggu (disruptif) melalui peningkatan proses, penyediaan layanan yang berfokus pada manusia, serta mendorong batasan-batasan baru.

Kepala Pusdatin, Muhamad Hasan Chabibie, mengungkapkan rasa kehormatan timnya atas penghargaan ini. Ia menyampaikan komentarnya saat menerima penghargaan ini secara langsung dalam acara internasional 7^th Annual Indonesia OpenGov Leadership Forum 2023.

Hasan juga menambahkan bahwa penghargaan dari OpenGov Asia ini diharapkan dapat menjadi pemicu untuk lebih meningkatkan kualitas dari proses transformasi digital yang telah dilakukan.

Platform Rapor Pendidikan yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek telah diakui sebagai alat yang menghadirkan hasil dari asesmen dan survei nasional untuk setiap satuan pendidikan (satdik) atau daerah. Hasan menjelaskan, “Kami berharap bahwa di masa yang akan datang, Rapor Pendidikan akan menjadi salah satu sumber penting dalam pembentukan kebijakan pendidikan, baik di tingkat daerah maupun nasional.”

Data dari Pusdatin pada tahun 2023 mencatat bahwa Rapor Satdik telah digunakan oleh 424.964 pengguna sekolah dengan melibatkan 244.569 Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN). Sementara itu, Rapor Daerah telah digunakan oleh 2.038 pengguna dari dinas, mencakup 33 provinsi dan 510 kabupaten/kota. Rapor Pendidikan ini memberikan kontribusi dalam mengidentifikasi masalah-masalah, merefleksikan akar permasalahan, dan memperbaiki kualitas pendidikan secara menyeluruh.