Rapor Pendidikan: Alat Ukur Komprehensif Pendidikan di Indonesia
September 26, 2023 2023-09-26 8:48Rapor Pendidikan: Alat Ukur Komprehensif Pendidikan di Indonesia

(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia, melalui kebijakan Merdeka Belajar, terus berupaya memajukan sistem pendidikan di negara ini. Salah satu upayanya adalah melalui Asesmen Nasional (AN) dan Rapor Pendidikan, yang bertujuan untuk menyediakan alat ukur komprehensif tentang kondisi pendidikan di Indonesia dan mendorong perbaikan mutu pendidikan.
Rapor Pendidikan adalah platform yang menggabungkan berbagai data pendidikan, termasuk data dari AN, untuk memberikan gambaran lengkap tentang pendidikan di Indonesia. AN digunakan untuk mengukur kualitas hasil belajar, proses, dan lingkungan belajar, serta mencakup instrumen penting seperti Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar), dan Survei Karakter. Platform Rapor Pendidikan juga mendukung pemahaman tentang tantangan di satuan pendidikan dan membantu dalam perencanaan perbaikan.
Menurut Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) di Kemendikbudristek, Rapor Pendidikan memungkinkan akses data pendidikan bagi semua pemangku kepentingan, seperti kepala sekolah, guru, dan pemerintah daerah, untuk perencanaan dan pembenahan pembelajaran yang lebih efektif.
“Melalui platform ini, pemerintah daerah dan satuan pendidikan dapat melakukan perencanaan berbasis data sehingga pembenahan dapat dilakukan semakin tepat sasaran dan berorientasi pada kebutuhan pembelajaran murid,” ujar
Rapor Pendidikan telah dirilis pada Juli 2023 dan digunakan oleh pemerintah daerah untuk mengukur kualitas pendidikan di wilayah mereka. Platform ini membantu dalam merumuskan kegiatan dan anggaran untuk peningkatan kualitas pendidikan, dengan mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan.
Sementara itu, pembaruan Rapor Pendidikan untuk satuan pendidikan diluncurkan lebih awal pada tahun yang sama. Rapor ini sekarang dilengkapi dengan ringkasan hasil dan fitur “inspirasi benahi” untuk memfasilitasi perencanaan perbaikan. Selain itu, terdapat unduhan poster yang menyajikan pencapaian satuan pendidikan secara ringkas.
“Rapor Pendidikan untuk satuan pendidikan kini juga dilengkapi dengan unduhan poster yang menyajikan hasil capaian satuan pendidikan dengan lebih ringkas, mudah dipahami, dan bisa disebarkan kepada warga sekolah (termasuk orang tua murid) untuk memantik diskusi terkait pembenahan,” lanjut Anindito.
Rapor Pendidikan ini memungkinkan masyarakat luas dan para pegiat pendidikan untuk melihat capaian pendidikan secara nasional dan berkolaborasi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Data dalam Rapor Pendidikan berasal dari berbagai sumber, termasuk AN, Data Pokok Pendidikan (Dapodik), dan berbagai aplikasi untuk guru dan tenaga pendidikan.
Seluruh pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, satuan pendidikan, guru, orang tua, dan masyarakat, diharapkan dapat berkontribusi dalam mendukung pelaksanaan AN dan memanfaatkan Rapor Pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama, dan Rapor Pendidikan Indonesia adalah alat yang memungkinkan kolaborasi dalam upaya tersebut.
“Para pemangku kepentingan dapat memulai dengan mengikuti Asesmen Nasional dengan jujur untuk mendapatkan gambaran utuh tentang kondisi pendidikan di satuan pendidikan dan daerah,” pungkas Anindito.