News and Blog

Rangkum Dampak Positif PPKS pada Lingkungan Kampus, POD.KeS Diluncurkan

WhatsApp Image 2023-10-02 at 11.22.36_c5c04cfd
Berita

Rangkum Dampak Positif PPKS pada Lingkungan Kampus, POD.KeS Diluncurkan

Salah satu sesi dalam POD.KeS, diskusi. (Foto:Kemendikbudristek).

(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka)   menyelenggarakan acara POD.KeS (Pameran, Obrolan, dan Diskusi Kekerasan Seksual) yang berlangsung dari 29 September hingga 1 Oktober 2023. Acara ini bertujuan untuk menyampaikan praktik baik dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual (PPKS) di lingkungan perguruan tinggi Indonesia.

POD.KeS adalah respons atas peringatan dua tahun implementasi Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 30 Tahun 2021 tentang PPKS di Perguruan Tinggi. Acara ini memberikan sarana bagi masyarakat yang berusia di atas 18 tahun untuk lebih memahami praktik baik, kendala, solusi, dan dukungan yang diberikan oleh warga kampus dalam konteks PPKS.

“Dampak positif Permen PPKS telah memberikan arah baru bagi pelaksanaan pendidikan yang aman dan nyaman, sehingga perlu untuk dikabarkan secara masif agar lebih luas kebermanfaatannya,” ujar Kepala Puspeka, Rusprita Putri Utami di Galeri Nasional, Jakarta, pada Jumat (29/09/2023).

Kegiatan POD.KeS terdiri dari tiga elemen utama: pameran, obrolan, dan diskusi. Melalui pameran, pengunjung dapat mengetahui perkembangan signifikan yang telah dicapai oleh Kemendikbudristek dalam upaya PPKS. Pameran ini juga menampilkan karya seni dalam bentuk audio, visual, dan audio-visual yang secara emosional menggambarkan realitas PPKS.

Selain pameran, acara ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk berpartisipasi dalam obrolan dan diskusi. Ini adalah momen di mana berbagai pihak, termasuk Satgas PPKS dan warga kampus lainnya, berbagi pengalaman praktik baik dan dampak positif yang telah dihasilkan dari upaya PPKS mereka. Informasi yang disampaikan dalam obrolan dan diskusi ini sangat berharga, karena datang langsung dari mereka yang terlibat secara aktif dalam PPKS.

Tidak hanya itu, POD.KeS juga menyelenggarakan acara Nonton Bareng (Nobar) film mengenai kekerasan seksual serta obrolan santai dengan Satgas dan Nonsatgas PPKS di tiga titik berbeda di Indonesia, yaitu Kota Balikpapan, Ambon, dan Batam. Hasil dari obrolan di tiga lokasi ini juga dapat diakses secara luas melalui saluran YouTube.

Pentingnya aksesibilitas juga diperhatikan dalam acara ini. POD.KeS dirancang agar ramah bagi kaum disabilitas dengan adanya juru bahasa isyarat dan terjemahan berbahasa Indonesia dalam setiap video yang ditampilkan.

Rusprita menggarisbawahi bahwa meskipun ada banyak tantangan dalam pelaksanaan PPKS di perguruan tinggi, kerjasama antara pemerintah dan civitas akademika adalah kunci untuk mencapai tujuan Permendikbudristek PPKS, yaitu menciptakan iklim perkuliahan yang aman dan bebas dari kekerasan seksual.

“Kemendikbudristek tidak bekerja sendiri melainkan bersama dengan unit pelaksana terkait seperti komnas perempuan sehingga semangat upaya pencegahan ini sifatnya kolaboratif dan gotong royong. Harapannya rekan-rekan yang mengenyam pedidikan di perguruan tinggi bisa berada dalam iklim perkualiahan yang baik dan bebas dari kekerasan seksual,” ujar Rusprita.

Selama pelaksanaannya, acara ini menampilkan praktik baik dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia, dengan fokus pada perspektif korban kekerasan seksual. Ini adalah langkah penting untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dampak positif PPKS dan untuk mendorong tindakan kolektif dalam menjaga lingkungan kampus yang aman dan mendukung bagi semua mahasiswa.