Prestasi Internasional: Indonesia Raih Dua Gelar di World Universities Debating Championship 2025
Januari 9, 2025 2025-01-09 15:40Prestasi Internasional: Indonesia Raih Dua Gelar di World Universities Debating Championship 2025

Prestasi Internasional: Indonesia Raih Dua Gelar di World Universities Debating Championship 2025

(Jakarta, Itjen Kemendikdasmen) – Tim debat Indonesia mengukir prestasi membanggakan pada ajang World Universities Debating Championship (WUDC) 2025 yang berlangsung di Panama City, Panama, dari 27 Desember 2024 hingga 4 Januari 2025. Mahasiswa dari Universitas Bina Nusantara (BINUS), Jennifer Marcellyn Cen dan Rachel Chen, berhasil menyabet gelar English as Foreign Language (EFL) Champion, sementara Jennifer juga dinobatkan sebagai EFL Finals Best Speaker, menerima penghargaan Boby Andika Ruitang Award.
Dalam turnamen yang diikuti oleh 229 tim dari 111 perguruan tinggi di 40 negara ini, Jennifer dan Rachel berhasil mengalahkan tim dari Rosario University (Kolombia), University of Sao Paulo (Brasil), dan Instituto Tecnológico de Monterrey (Meksiko) di babak final. “Kami sangat bangga bisa membawa nama Indonesia di panggung internasional. Ini adalah hasil kerja keras tim dan dukungan luar biasa dari banyak pihak,” ujar Jennifer Marcellyn.
Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Maria Veronica Irene Herdjiono, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada tim Indonesia saat menyambut kepulangan mereka di Bandara Soekarno Hatta, Senin (07/01/2024). “Prestasi ini menunjukkan bahwa dengan pembinaan yang tepat dan semangat juang tinggi, peserta didik Indonesia mampu bersaing di tingkat global,” ungkapnya.
Persiapan Matang Melalui Pembinaan Nasional
Keberhasilan ini tidak lepas dari proses pembinaan yang dilaksanakan Puspresnas melalui ajang talenta nasional seperti National University Debating Championship (NUDC) 2024. Tim yang dikirim ke WUDC sebelumnya telah melewati seleksi ketat dan dua tahap pembinaan intensif. Selain BINUS, Universitas Kristen Indonesia (UKI) juga turut mewakili Indonesia dalam ajang ini, diwakili oleh Fransiska Anastasia Hutabarat dan Ramazan Bayram Sofiano.
“Melalui pembinaan yang komprehensif, kami tidak hanya menyiapkan kemampuan debat, tetapi juga membangun kepercayaan diri para peserta untuk menghadapi tantangan global,” jelas Tengku Omar Azfar Haqqani dari English Speaking Union (ESU) Universitas Padjajaran, yang menjadi pendamping tim Indonesia.
Semangat Generasi Muda untuk Terus Berprestasi
Rachel Chen, rekan satu tim Jennifer, mengungkapkan tantangan terbesar mereka adalah bersaing dengan tim-tim dari negara yang bahasa Inggrisnya merupakan bahasa utama. “Namun, kepercayaan diri dan persiapan matang menjadi kunci keberhasilan kami. Pengalaman ini sangat berharga dan menjadi motivasi untuk terus berprestasi,” ujarnya.
WUDC dikenal sebagai turnamen debat terbesar di dunia dengan format Debat Parlemen Inggris, mengharuskan peserta melewati sembilan babak penyisihan sebelum menuju tahap eliminasi. Prestasi Indonesia di ajang ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga mengukuhkan posisi Indonesia sebagai salah satu negara yang mampu bersaing di panggung internasional dalam bidang debat akademik.
Dengan raihan ini, Indonesia menutup awal tahun 2025 dengan kebanggaan besar, menegaskan potensi generasi muda sebagai motor penggerak prestasi bangsa di level global.