News and Blog

Praktik Baik MBKM: Penyesuaian Kurikulum Hingga Kemitraan dengan Industri

WhatsApp Image 2023-01-07 at 8.11.11 AM
Berita

Praktik Baik MBKM: Penyesuaian Kurikulum Hingga Kemitraan dengan Industri

salah satu pelaksanaan program MBKM – Kampung Mengajar. (Foto: Kemendikbudristek)

(Minahasa, Itjen Kemendikbudristek) – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim berdialog dengan mahasiswa di Universitas Negeri Manado dan membahas mengenai program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dialog berlangsung di  Aula Training Center Unima, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat (6/1).

 

Diungkap Mendikbudristek, selama menjalani program MBKM, mahasiswa didampingi oleh dosen pembimbing lapangan (DPL) yang bertugas membina dan mengawasi pelaksanaan program.

 

Salah satu DPL di Unima yang kerap mendampingi mahasiswa program MBKM adalah Alfrina Mewengkang, Ketua Jurusan Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Alfrina pernah menjadi DPL untuk program Kampus Mengajar angkatan 1 dan 2 serta program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB). “Jadi di Kampus Mengajar, kita mengantarkan mahasiswa ke dinas pendidikan dan ke sekolah. Kemudian memantau mereka melalui logbook harian dan laporan mingguan,” katanya.

 

Saat mendampingi mahasiswa program MSIB, Alfrina mendampingi sejak mahasiswa ditetapkan lulus sebagai peserta untuk mengetahui apa kurikulum yang akan didapatkan dari mahasiswa yang mengikuti program MSIB. “Itu nanti berhubungan dengan konversi SKS. Jadi kami diundang mitra kemudian rapat bersama,” ujarnya.

 

Alfrina mengatakan, mahasiswa yang lulus program flagship MBKM di Unima paling banyak berasal dari jurusan Jurusan Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Alfrina mengaku sudah memiliki strategi khusus untuk itu. Mahasiswa angkatan 2020, lanjutnya, sejak semester 5 sudah memilih program MBKM yang dinginkan, misalnya mengambil mata kuliah yang lintas prodi, MSIB, atau Kampus Mengajar.

 

“Apa saja saya bebaskan. Karena memang kurikulumnya kami sesuaikan. Jadi pas Mendikbudristek mau menerbitkan peraturan menteri, langsung kami godok kurikulumnya, sehingga mahasiswa di 4 semester awal materinya sudah dipadatkan. Jadi saat semester 5 mereka mau ke mana saja dan di mana saja sudah punya pegangan,” kata Alfrina.

 

Tidak hanya itu, Alfrina juga menjalin jejaring dengan mitra industri untuk program MBKM. Apalagi ia juga merupakan koordinator di Unima untuk Indikator Kinerja Utama (IKU) nomor 2 terkait prestasi dan MBKM. “Jadi bukan hanya di jurusan saya, tapi di tingkat universitas. Saya juga berusaha untuk mencari mitra. Akhirnya semua mitra kenal saya,” ujarnya.

MBKM yang diluncurkan pada tahun 2020 menjadi salah satu upaya Kemendikbudristek dalam mentransformasi pendidikan tinggi di Indonesia. Mahasiswa didukung untuk menjalankan delapan jenis kegiatan belajar di luar kampus seperti membangun desa, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, penelitian, pertukaran pelajar, kampus mengajar atau asistensi mengajar, melakukan studi atau proyek independen, dan magang atau praktik kerja. Sebanyak 179.000 mahasiswa dari Sabang sampai Merauke telah mengikuti program MBKM yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek dan sebanyak 250.985 mahasiswa telah mengikuti program MBKM yang diselenggarakan oleh kampus.