Platform Merdeka Mengajar Dorong Akses Pengembangan Kualitas Guru Hingga ke Daerah 3T
Oktober 19, 2022 2022-10-19 16:09Platform Merdeka Mengajar Dorong Akses Pengembangan Kualitas Guru Hingga ke Daerah 3T
(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) selalu berupaya memajukan pendidikan di Indonesia, salah satunya dengan mendorong akses pengembangan kualitas guru melalui platform Merdeka Mengajar (PMM). PMM yang diluncurkan bersama Kurikulum Merdeka pada awal tahun 2022 telah membantu lebih dari 1,8 juta guru untuk terus belajar, mengajar dengan lebih baik, dan berkarya. Produk-produk dalam PMM tersedia untuk memastikan Guru terbantu dalam menerapkan pembelajaran paradigma baru, baik dengan menyediakan referensi pengajaran maupun melalui peningkatan kompetensi.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek, Hasan Chabibie menyebutkan, PMM tidak hanya bermanfaat di kota besar, namun hingga ke daerah 3T. “Tidak hanya para guru di kota-kota besar maupun daerah yang secara infrastruktur jaringan sudah mapan, kami juga bangga melihat antusiasme para guru di daerah 3T untuk memaksimalkan fitur-fitur platform Merdeka Mengajar,” ujarnya.
“Dari pantauan kami, saat ini dari daerah 3T di Indonesia sudah ada 100 ribu akun belajar.id teraktivasi, 29 ribu guru pengguna sudah mengakses platform Merdeka Mengajar, dan sebanyak 20 ribu guru aktif menggunakan lima menu utama di platform Merdeka Mengajar,” jelas Hasan.
Dahulu Guru sangat tergantung dengan diklat tatap muka untuk belajar, hal ini tentu saja banyak menyita waktu dan biaya. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Pelaksana tugas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Plt. Dirjen GTK), Kemendikbudristek, Nunuk Suryani. “Namun kini, keberadaan platform Merdeka Mengajar memampukan guru untuk belajar dan berlatih secara mandiri sehingga menjadi solusi efektif untuk menjembatani tantangan jarak dan waktu,” ungkapnya.
Nunuk melanjutkan, salah satu fitur di dalam platform Merdeka Mengajar yang cukup populer dan sangat dirasakan manfaatnya oleh para guru pengguna adalah ‘Bukti Karya’. Di dalam fitur Bukti Karya, para guru dapat mengunggah hasil karyanya seperti bahan ajar, praktik pembelajaran, modul ajar, praktik baik, kepemimpinan sekolah, serta karya lainnya yang diciptakan secara mandiri untuk bisa dimanfaatkan guru lainnya.
“Hingga saat ini, capaian menu Bukti Karya di platform Merdeka Mengajar sudah mencapai lebih dari 80 ribu karya yang sudah diunggah oleh lebih dari 30 ribu guru dari berbagai provinsi. Ini adalah bukti positif semangat Merdeka Belajar sudah benar-benar menjadi gerakan yang menular dan berdampak positif di berbagai daerah di Indonesia.” tambah Nunuk Suryani.
Beberapa guru yang telah mendapat manfaat dari PMM pun berbagi kisah. Elsa Nofarita Haumeni, guru SMA Negeri 1 Amabi Oefeto Kabupaten Kupang, NTT berbagi kisah bagaimana platform Merdeka Mengajar membantunya dalam proses pembelajaran. Ia mengaku senang karena dapat mengikuti perkembangan pendidikan melalui fitur-fiturnya seperti pelatihan mandiri dan juga mendapatkan bahan ajar yang berguna di kelas.
Kisah serupa disampaikan Muhamad Firman, guru Matematika di SMP Negeri 9 Satu Atap Belimbing, Kabupaten Melawi Kalimantan Barat. Dikatakannya bahwa Kurikulum Merdeka sangat memudahkan para pengajar di daerah 3T, karena sifatnya yang dapat menyesuaikan dengan situasi belajar mengajar.
Sementara itu Muhammad Arifoeddin, guru SMP Negeri 2 Soe, Nusa Tenggara Timur mengatakan hal senada. “Guru-guru di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur sangat terbantu dengan adanya platform Merdeka Mengajar karena menyediakan referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka,” tuturnya.
Dari Manokwari Papua Barat, Dolfanweik Hukom, guru SMP Negeri 2 Manokwari menyampaikan bahwa Fitur Pelatihan Mandiri di platform Merdeka Mengajar benar-benar melatih dirinya untuk konsisten menyelesaikan menu pelatihan tanpa paksaan atau tekanan.