News and Blog

Peringati Hardiknas, Menteri Nadiem Beri Kejutan Menjadi Guru Tamu

WhatsApp-Image-2022-05-16-at-5.16.34-PM
Berita

Peringati Hardiknas, Menteri Nadiem Beri Kejutan Menjadi Guru Tamu

Jakarta, (Itjen Kemdikbudristek) – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim memberi kejutan dengan hadir di tengah-tengah Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di kelas VIII SMP Negeri 5 Jakarta.  Menteri Nadiem tidak sendiri, beliau hadir bersama Desta yang sudah masuk terlebih dahulu, dan sontak kehadiran kedua tokoh ini membuat suasana yang tadinya sudah cerah menjadi semakin meriah. Menteri Nadiem yang biasa dipanggil Mas Menteri ini hadir menjadi guru tamu menemani Ladi Diana Tarigan dalam segmen #masukkelas tayangan Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2022 yang ditayangkan di kanal YouTube Kemendikbud RI, TV Edukasi, dan Indonesiana.TV, pada Jumat (13/5).

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim Bersama Desta saat menjadi guru tamu di kelas VIII SMP Negeri 5 Jakarta, Jumat (13/05). (Foto: BKHM Kemdikbudristek).

“Apa kabar adik-adik? Waduh cerah sekali ini muka-mukanya. Senang banget ya bisa kembali ke sekolah. Saya ingin tahu nih dari adik-adik pengalaman tatap mukanya?,” sapa Nadiem.

Menanggapi pertanyaan itu, salah satu siswa bersemangat menceritakan pengalaman PTM nya. “Pengalaman PTM saya, menurut saya itu sangat menyenangkan. Karena waktu saya lulus SD saya belum pernah ketemu teman-teman saya sama sekali di SMP, jadi waktu kelas 7 sangat sedih tidak bisa ketemu teman-teman baru. Tapi sekarang sudah senang,” urai Diandra nama siswa tersebut.

Menteri Nadiem mengutarakan pentingnya kerja sama semua pemangku kepentingan untuk terselenggaranya PTM hingga 100 persen.  Semangat kerja sama atau gotong royong ini adalah salah satu nilai terpenting dalam dalam mewujudkan profil Pelajar Pancasila.

“Profil Pelajar Pancasila itu adalah tujuan besar Merdeka Belajar. Kurikulum Merdeka, Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, muaranya adalah menciptakan profil Pelajar Pancasila,” kata Mas Menteri.

Enam profil Pelajar Pancasila ini adalah beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebinekaan global, gotong royong, kreativitas, kemampuan bernalar kritis, dan kemandirian. “Ini adalah enam profil Pelajar Pancasila yang nanti adik-adik di masa depan, waktu cari kerjaan, atau jadi wirausaha, atau jadi apa pun, ini akan menjadi skill-skill, kompetensi-kompetensi yang terpenting. Profil-profil terpenting,” ucap Menteri Nadiem.

Menteri Nadiem juga menceritakan upayanya dalam menciptakan profil Pelajar Pancasila saat sekolah dulu. Dahulu, beliau mengikuti teater sebagai kegiatan ekstra kurikuler (ekskul) saat sekolah. Dengan mengikuti teater, ia belajar kepemimpinan, belajar berani berbicara di depan orang lain, dan juga gotong royong. “Mas Desta juga tahu, kalau di dalam dunia pertunjukan itu, jika salah satu pihak tidak sesuai maka semuanya akan kacau. Di sinilah perlunya gotong royong,” tuturnya.

Untuk itu, Desta bertanya kepada Mas Menteri terkait manfaat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. “Luar biasa manfaatnya. Kegiatan ekskul itu bukan cuma aktivitas bersenang-senang. Ekskul itu melatih jiwa kepemimpinan kita, keberanian kita, kemampuan gotong royong, belajar teamwork. Itu namanya pembelajar sepanjang hayat,” jawab Mas Menteri.

Kepada para siswa, Menteri Nadiem meminta jangan melihat kegiatan ekstra kurikuler hanya sebagai tambahan pelajaran. “Ini penting sekali mengasah passion kita, mengasah profil Pelajar Pancasila. Jadi secara keseluruhan menurut saya, ini adalah hal yang sangat penting,” tegasnya.

Selanjutnya, dalam acara #MasukKelas, Desta memberikan tugas kelompok kepada para siswa untuk mengajukan ide proyek Kurikulum Merdeka berdasarkan empat tema yaitu kebinekaan, kewirausahaan, perubahan iklim, dan proyeksi sosial. Melihat presentasi tugas kelompok para siswa, Menteri Nadiem mengapresiasi kreativitas dan kemampuan memecahkan permasalahan yang ada saat ini. 

Kepada para siswa, Menteri Nadiem berpesan untuk tidak pernah berhenti bermimpi dan tidak pernah berhenti mengambil tindakan nyata untuk meraih mimpi itu. Sebelum mengakhiri dialog dengan para siswa, Menteri Nadiem berpesan agar para siswa dan para guru dapat memanfaatkan program-program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang dikenal dengan slogan Merdeka Belajar.

Sementara itu, sebagai guru honorer yang lulus sebagai ASN PPPK pada gelombang pertama, Ibu Diana sapaannya, mengapresiasi program Kemendikbudristek yang telah memberikan kesempatan kepada ratusan ribu guru honorer untuk menjadi ASN melalui PPPK. “Terima kasih Bapak sudah sangat peduli kepada kami guru-guru, terutama guru-guru honorer yang sudah berumur 35 tahun lebih ini. Melalui PPPK ini, secara pribadi, pastinya kehidupan saya ke depannya akan menjadi lebih baik, lebih sejahtera. Dengan adanya program ini, mudah-mudahan saya bisa menjadi guru yang lebih baik lagi ke depannya,” ujar guru IPA yang saat ini mengajar prakarya.