Jakarta, (Itjen Kemendikbudristek) – Pemerintah Republik Indonesia menggelar upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila (Hapsak) Tahun 2021 secara hybrid (gabungan daring dan luring) pada Jum’at, (1/10/2021) dengan tema Indonesia Tangguh Berlandaskan Pancasila. Upacara luring digelar secara terbatas dengan protokol kesehatan ketat, sementara peserta lain menyaksikan via conference, namun tidak mengurangi khidmat dalam pelaksanaannya. Upacara yang diselenggarakan di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta ini dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo selaku Inspektur Upacara, dihadiri oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah, La Nyalla Mattalitti sebagai pembaca Teks Pancasila, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Bambang Soesatyo sebagai pembaca Naskah UUD RI Tahun 1945, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Puan Maharani sebagai Pembaca dan Penandatangan Ikrar, serta Menteri Agama, Yaqut Chollil Qoumas sebagai pembaca doa, 20 orang pasukan TNI dan Polisi, serta 25 korps musik yang bertugas.Turut hadir dalam upacara Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden, Ma’ruf Amin bersama Ibu Wakil Presiden Wuri Ma’ruf Amin, Mendikbudristek, Panglima TNI Hadi Tjahjanto dan Kepala Kepolisian RI Listyo Sigit Prabowo.

Sebelum upacara dimulai, para pejabat yang hadir menikmati persembahan lagu Pelajar Pancasila karya Eka Gustiwana secara virtual. Lagu ini dipersembahkan oleh 20 pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam paduan suara Purwacaraka Musik Studio dan diiiringi oleh 27 pelajar dari SMKN 2 Ciboning Orkestra dengan konduktor Purwacaraka di bawah asuhan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikburistek.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku inspektur upacara menyampaikan dalam unggahan di akun instagram pribadinya bahwa diperingatinya Hari Kesaktian Pancasila bertujuan untuk mengenang peristiwa kelam yang pernah terjadi di Indonesia pada masalalu.

“Hari Kesaktian Pancasila setiap tahun kita peringati untuk mengenang peristiwa kelam yang pernah terjadi di negeri ini, sekaligus mengingatkan bahwa Indonesia memiliki kekuatan dalam menghadapi setiap tantangan,” tulis Kepala Negara dalam unggahannya.

Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan dalam pidato menyambut Hapsak 2021nya bahwa Hari Kesaktian Pancasila perlu untuk dijadikan sebagai momen merefleksikan hal-hal yang telah dan harus dilakukan agar Indonesia dapat menjadi bangsa yang tangguh, baik di masa kini maupun di masa yang akan datang. “Merefleksikan kembali nilai-nilai Pancasila pada hari ini merupakan awal yang baik untuk menyatukan cita-cita dan langkah kita ke depan,” ungkap Menteri Nadiem.

Selanjutnya, Menteri Nadiem menegaskan bahwa kebangkitan dan kemajuan bangsa ditentukan oleh kemerdekaan anak-anak Indonesia dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki. “Sesuai dengan kemampuan dan panggilan hatinya. Inilah titik berangkat kita,” terang Menteri Nadiem.

Oleh karena itu, kemerdekaan dalam belajar, berkarya dan berbudaya yang diusahakan oleh pemerintah diharapkan dapat menghasilkan generaasi pelajari Pancasila, yaitu sosok pembelajar sepanjang hayat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahas Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis serta kreatif.

“Para pelajar Pancasila itulah yang akan meneruskan estafet pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan berkeadilan di masa depan,” tutur Menteri Nadiem.

Selepas upacara, Kepala Negara beserta para pimpinan lembaga tinggi negara yang hadir di lokasi menyempatkan diri untuk mengunjungi Monumen Pancasila Sakti sebelum meninggalkan lokasi. Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2021 juga serentak diselenggarakan di Kantor Pemerintah Provinsi/Kabuaten/Kota level 1 dan 2 pada pukul 08.00 waktu setempat dengan tetap menaati protokol kesehatan. Sedangkan untuk daerah dengan status PPKM level 4 dan 3 dapat mengikuti upacara Hapsak melalui siaran Televisi Republik Indonesia (TVRI) atau siarang langsung di kanal YouTube Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.