News and Blog

Pendidikan Wawasan Kebangsaan, Internalisasikan Nasionalisme bagi 97 Siswa ADEM Repatriasi

WhatsApp Image 2023-10-17 at 10.29.44_2ecf38a9
Berita

Pendidikan Wawasan Kebangsaan, Internalisasikan Nasionalisme bagi 97 Siswa ADEM Repatriasi

97 Siswa penerima beasiswa ADEM Repatriasi mendapatkan pendidikan wawasan kebangsaan dan berfoto bersama di depan Monumen Nasional. (Foto: Kemendikbudristek).

(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Sebanyak 97 siswa penerima beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) Repatriasi dari tiga provinsi, yaitu Jawa Barat, Banten, dan Lampung, tengah mengikuti pembinaan pendidikan wawasan kebangsaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik). Acara ini berlangsung sejak 12 hingga 15 Oktober 2023 di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DKI Jakarta.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, memberikan inspirasi kepada para siswa, mengatakan bahwa beasiswa ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meraih cita-cita. “Pembelajaran di sekolah sudah lebih menyenangkan dengan Kurikulum Merdeka. Torehkan prestasi sebanyak mungkin untuk membuka peluang beasiswa untuk jenjang perguruan tinggi,” ujar Mendikbudristek.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Puslapdik, Abdul Kahar, menekankan pentingnya membangun hubungan positif dengan guru, mentor, dan teman-teman. “Bangunlah hubungan yang baik pada guru, mentor, dan teman-teman agar dapat mengembangkan keterampilan sosial dan kepemimpinan. Hubungan yang baik dapat membuka pintu kesempatan baru di masa depan,” katanya.

Program ADEM Repatriasi adalah inisiatif beasiswa yang diperuntukkan untuk anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berada di luar negeri, terutama di wilayah perbatasan Indonesia, seperti Sabah, Malaysia. Program ini memberikan beasiswa kepada lulusan SMP yang tersebar di Sabah, Malaysia, untuk mendapatkan layanan pendidikan menengah (SMA atau SMK) di 86 sekolah pelaksana program ADEM Repatriasi. Pada tahun ini, sebanyak 300 siswa terpilih tersebar di 11 provinsi di Indonesia.

Selama empat hari, para siswa ADEM Repatriasi menjalani pembinaan pendidikan wawasan kebangsaan. Tujuannya adalah untuk menanamkan karakter dan jati diri bangsa melalui nilai-nilai nasionalisme dan kebangsaan. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk mengembangkan rasa percaya diri, jiwa kepemimpinan, kemampuan mengelola diri, dan semangat berprestasi.

Salah satu peserta ADEM Repatriasi, Muhammad Ikhram, menyatakan ketertarikannya pada materi wawasan kebangsaan mengenai Bhinneka Tunggal Ika. “Saya suka pembelajaran itu karena pelajaran itu lebih ‘masuk’ bagi saya,” ujarnya.

Sementara Cristin Evita Laura dan Resty Fani Yunus lebih tertarik pada materi Peraturan Baris Berbaris (PBB). “Kami lebih suka pelajaran PBB, karena kami belum pernah belajar itu sebelumnya,” katanya.

Selama acara berlangsung, para siswa didampingi oleh pembimbing masing-masing provinsi, yang memberikan dukungan dan bimbingan. Wita Dewi Lestari, salah satu pembimbing Provinsi Jawa Barat, menganggap program ini sebagai langkah yang baik bagi siswa repatriasi. “Selain mendapatkan pembelajaran wawasan kebangsaan dan bela negara, para siswa diharapkan bisa terus berlanjut ke perguruan tinggi dan meniti karier di negeri sendiri,” jelasnya.

Program beasiswa ADEM Repatriasi memberikan kesempatan bagi para siswa untuk meraih cita-cita mereka sejak jenjang sekolah menengah. Ikhram memberikan pesan semangat kepada sesama siswa, “Perjalanan kita masih jauh, ingatlah masih ada orang tua yang harus kita banggakan.”

Cristin dan Resty juga mengajak teman-teman lainnya untuk mengikuti program beasiswa ADEM Repatriasi. “Ayo, teman-teman, ikut program beasiswa seperti ini untuk bisa bersekolah di negara sendiri. Semoga beasiswa ini terus berlanjut bagi generasi yang akan datang,” ajak mereka.