Pendaftaran Program Praktisi Mengajar Segera Dibuka
Februari 8, 2023 2023-02-08 10:41Pendaftaran Program Praktisi Mengajar Segera Dibuka
(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Program Praktisi Mengajar Angkatan 2 bagi perguruan tinggi dan praktisi akan segera dimulai di bulan Februari 2023. Praktisi yang berminat berbagi ilmu dan pengalaman serta mengaktualisasikan diri lebih luas di masyarakat dapat mendaftar. Untuk memberikan informasi memadai mengenai pendaftaran, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan sosialisasi program bagi LLDIKTI Wilayah I-XVI (6-7 Februari), praktisi (13 Februari), dan Perguruan Tinggi Vokasi (15 Februari).

“Praktisi diharapkan dapat berbagi kepakaran yang selama ini mereka dapatkan, memperkaya wawasan, perspektif, dan persepsi masyarakat kampus untuk memahami dunia kerja yang sesungguhnya,” ucap Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, dalam Grand Launching Program Praktisi Mengajar Angkatan 2 yang berlangsung pada Senin (6/2).
Diluncurkan perdana pada 2022 lalu, Praktisi Mengajar adalah program yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek untuk mendorong kolaborasi aktif praktisi ahli dengan para dosen dalam mata kuliah yang disampaikan di ruang kelas. Program ini adalah salah satu program unggulan dalam kerangka kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang menjembatani perguruan tinggi dengan dunia kerja dan dunia industri (DUDI).
Praktisi yang ikut serta dalam program ini dapat merancang dan mengelola mata kuliah bersama dosen, sehingga mahasiswa dapat memperoleh pembelajaran holistik yang menghubungkan teori dengan praktik lapangan. Dirjen Kiki menuturkan, program ini merupakan salah satu upaya untuk memperdalam dan mempercepat penguasaan pengetahuan para mahasiswa terkait berbagai hal di dunia kerja.
“Mahasiswa kita tidak hanya mendapatkan bekal teori semata melainkan juga pengetahuan dan pengalaman dari dunia kerja. Dampaknya kami harap mahasiswa lebih siap terjun ke dunia kerja karena telah terpapar dengan berbagai informasi tentang apa yang terjadi di dunia kerja,” papar Dirjen Kiki.
Pada angkatan pertama, program Praktisi Mengajar telah menghasilkan kurang lebih 12.000 kolaborasi yang melibatkan ribuan praktisi di lebih dari 800 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dampak baik pada puluhan ribu mahasiswa adalah keunggulan program ini.
Dirjen Kiki dalam kesempatan ini menyampaikan harapan agar dosen dan pimpinan perguruan tinggi membuka akses seluas-luasnya kepada para praktisi untuk ikut mengajar, mendidik, dan membina mahasiswa. “Mari kita bersama-sama memajukan pendidikan Indonesia melalui partisipasi dalam berbagai program MBKM,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gugup Kismono selaku Ketua Pelaksana Pusat Kampus Merdeka mengatakan bahwa program ini tidak hanya penting bagi mahasiswa, tetapi juga para dosen. “Karena program ini membuka interaksi antara dosen dengan praktisi yang akan memperkaya wawasan serta memperbarui pengetahuan para dosen atas berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan industri terkini,” ujarnya.
Terdapat satu skema kolaborasi skema kolaborasi dalam prpgram ini, yaitu kelas kolaborasi selama 12 jam. Satu kelas kolaborasi terdiri dari satu praktisi yang mengajar selama 12 jam atau dua praktisi yang mengajar selama masing-masing selama 6 jam.
“Dengan kolaborasi yang baik antara dosen dan praktisi dari perusahaan, kurikulum yang diberikan akan lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja,” terang Kepala Program Praktisi Mengajar dan Wirausaha Merdeka, Gamaliel Waney.
Masyarakat dapat mengakses informasi lebih lanjut terkait program Praktisi Mengajar melalui Instagram: @praktisimengajar maupun laman: https://praktisimengajar.kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/.
Tag: Merdeka belajar, Kemendikbudristek, Praktisi Mengajar, kampus merdeka, dosen, praktisi, perusahaan, DUDI, dunia usaha dunia industri, perkembangan ilmu pengetahuan, mahasiswa, Indonesia