Pemerintah Perkuat Karakter Anak dengan Program Inovatif dan Sinergi Lintas Kementerian
Februari 4, 2025 2025-02-04 11:15Pemerintah Perkuat Karakter Anak dengan Program Inovatif dan Sinergi Lintas Kementerian

(Jakarta, Itjen Kemendikdasmen) – Pemerintah semakin gencar dalam memperkuat pendidikan dan karakter anak sejak usia dini melalui berbagai program inovatif. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah sosialisasi program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Pagi Ceria, serta peluncuran album Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini (KICAU) dalam acara bertajuk Pagi Ceria Car Free Day, yang berlangsung di depan Kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Minggu (02/02/2025).
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan pentingnya membangun karakter anak sejak dini sebagai fondasi utama dalam menciptakan generasi unggul. Salah satu upaya nyata adalah melalui peluncuran album KICAU, yang diharapkan dapat menjadi media pembelajaran interaktif bagi anak-anak.
“Menanamkan karakter positif, cinta tanah air, dan kepedulian terhadap lingkungan adalah inti dari program ini. Dengan lagu-lagu edukatif dalam album KICAU, kami ingin membantu anak-anak belajar dengan cara yang menyenangkan,” ujar Menteri Mu’ti.
Program ini juga mendapat dukungan dari berbagai kementerian terkait. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, menyoroti pentingnya keterlibatan anak dalam kehidupan sosial. Ia memperkenalkan inisiatif “Ruang Bersama Indonesia”, sebuah wadah bagi anak-anak untuk bermain, berkreasi, dan bersosialisasi secara positif di luar jam sekolah.
“Anak-anak tidak hanya perlu berkembang secara akademis, tetapi juga harus memiliki keterampilan sosial yang baik. Oleh karena itu, kami ingin menyediakan ruang yang mendukung tumbuh kembang mereka dalam lingkungan yang positif,” jelas Arifah.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, turut menekankan perlunya keseimbangan antara penggunaan teknologi digital dan aktivitas fisik. Ia mengajak orang tua dan tenaga pendidik untuk membimbing anak-anak agar tidak terpaku pada dunia digital secara berlebihan.
“Di era digital ini, teknologi adalah alat yang bermanfaat, tetapi interaksi sosial dan aktivitas fisik tetap menjadi kunci dalam perkembangan anak. Kami ingin anak-anak tetap aktif secara fisik, bukan hanya terhubung secara virtual,” paparnya.
Dari perspektif kesehatan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperingatkan dampak negatif dari penggunaan media sosial yang berlebihan terhadap perkembangan mental dan sosial anak. Ia menyoroti meningkatnya kasus gangguan kecemasan pada anak akibat kurangnya interaksi langsung dengan lingkungan sekitar.
“Kami mendukung kebijakan yang membatasi paparan digital berlebihan bagi anak-anak dan mendorong mereka untuk lebih banyak berinteraksi secara langsung. Ini penting untuk menjaga keseimbangan mental dan sosial mereka,” ungkap Budi Gunadi Sadikin.
Sebagai langkah implementasi, album KICAU akan disebarluaskan melalui berbagai platform digital seperti YouTube dan situs resmi Kemendikdasmen. Selain itu, album ini juga akan didistribusikan ke berbagai institusi pendidikan anak usia dini, termasuk Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Dengan adanya sinergi lintas kementerian dalam mendukung pendidikan dan penguatan karakter anak, pemerintah berharap dapat mencetak generasi muda yang cerdas, berakhlak, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Program ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam membangun masa depan anak-anak Indonesia yang lebih baik.