Peduli terhadap Komunitas Sastra, Kemendikbudristek Salurkan Bantuan Dana
November 22, 2023 2023-11-22 11:31Peduli terhadap Komunitas Sastra, Kemendikbudristek Salurkan Bantuan Dana

(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), terus berkomitmen untuk memajukan bahasa dan sastra Indonesia. Salah satu tindakan konkret yang diambil adalah memberikan bantuan dana untuk mendukung perkembangan komunitas sastra di berbagai daerah.
E. Aminudin Aziz, Kepala Badan Bahasa, menggarisbawahi perlunya perhatian serius terhadap komunitas sastra di Indonesia. Ia mencatat bahwa masih banyak komunitas sastra yang menghadapi ketidakpastian, dengan eksistensi yang naik-turun, terutama komunitas yang masih dalam tahap perkembangan dan belum stabil.
Meskipun terbatasnya pendanaan, Aminudin Aziz menyebutkan bahwa beberapa komunitas sastra tetap eksis dalam melaksanakan kegiatan sastra di masyarakat. “Kami di Badan Bahasa peduli terhadap keberlanjutan komunitas sastra ini. Mereka memerlukan dukungan pemerintah untuk memaksimalkan peran mereka sebagai tempat kreatif bagi sastrawan dan penggiat sastra dalam menciptakan karya sastra atau mengadakan kegiatan sastra,” ungkapnya di Jakarta pada Minggu (19/11).
Tidak hanya memberikan bantuan finansial, Badan Bahasa juga berkomitmen untuk memberikan pendampingan kepada komunitas sastra dalam menyusun laporan penggunaan dana bantuan pemerintah tahun 2023. Aminudin Aziz mendorong partisipasi pemerintah daerah, sastrawan, dan masyarakat untuk berkontribusi dalam pengembangan kesusastraan.
“Kami berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas, khususnya dalam upaya pelindungan dan pengembangan sastra. Komunitas Sastra harus kita dukung bersama, dengan melibatkan seluruh elemen untuk menjaga warisan budaya berupa sastra Indonesia. Program ini akan terus berlanjut,” tambah Aminudin Aziz.
Dalam kesempatan lain, Imam Budi Utomo, Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, menjelaskan bahwa pada tahun 2023, Kemendikbudristek memberikan bantuan dana sebanyak 79 paket, baik dalam bentuk fasilitasi untuk komunitas sastra maupun penghargaan individu. “Bantuan berupa fasilitasi dan penghargaan ini merupakan program bantuan pemerintah yang diberikan setelah melalui seleksi administrasi dan substansi yang ketat, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara akuntabel,” ungkap Imam.
Beberapa komunitas sastra yang menerima bantuan antara lain Komunitas Forum Lingkar Pena di Jawa Barat, Klub Baca Petra di Nusa Tenggara Timur, Jangkah Nusantara di Yogyakarta, Komunitas Mahima di Bali, dan Ruma Kata Sorong di Papua Barat Daya.
Sebagai penerima dana bantuan, Kadek Sonya Piscayanti, Ketua Komunitas Mahima, menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah terhadap perkembangan sastra. Dengan dana sebesar Rp105 juta, Komunitas Mahima mampu mengembangkan dan menyelenggarakan Pekan Raya Cipta Karya Mahima dalam skala besar. “Komunitas kami telah berdiri sejak 2008. Pekan Raya Cipta Karya Mahima dilaksanakan setiap tahun dengan kegiatan pelatihan dan pertunjukan. Sebelumnya, kami hanya mengandalkan dana iuran, namun ketika mengetahui informasi tentang bantuan komunitas sastra, kami mencoba mendaftar dan berhasil. Kami bersyukur atas bantuan ini dan berharap dapat berlanjut,” harap Sonya, dalam acara Pekan Raya Cipta Karya Mahima di Rumah Belajar Komunitas Mahima, Kabupaten Buleleng, Bali, pada Jumat (17/11) malam.
Pekan Raya Cipta Karya Mahima tahun ini berlangsung pada 17 s.d. 30 November 2023. Acara tersebut mencakup berbagai kegiatan, seperti transformasi karya sastra menjadi pertunjukan wayang dan teater, adaptasi karya sastra menjadi musikalisasi puisi, pelatihan transformasi karya sastra menjadi film, hingga diskusi dan bedah buku karya sastra Singaraja. Ajang ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai kategori, mulai dari siswa hingga masyarakat umum.
“Pekan Raya Cipta Karya merupakan upaya kami dalam merawat bahasa dan sastra. Kami yakin bahwa dengan cara ini, kami dapat menjaga identitas dan membangun dunia di sekitar bahasa dan sastra. Semoga bantuan ini tidak hanya menjadi akhir, melainkan dapat berkelanjutan,” ungkap Sonya.
Molly Prabawaty, Asisten Deputi Literasi, Inovasi, dan Kreativitas di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), menyatakan harapannya bahwa bantuan ini dapat meningkatkan peran komunitas sastra sebagai produsen karya. Selain itu, Molly berharap bantuan ini dapat menjadi pendorong dan penguat dalam pengembangan kesusastraan di masyarakat. “Komunitas sastra diharapkan dapat mengembangkan kesusastraan dan meluaskan produk karya mereka,” kata Molly.
Pada acara Pekan Raya Cipta Karya Mahima, turut hadir Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, I Nyoman Wisandika. Nyoman mengatakan bahwa memberikan ruang bagi para pelaku ekonomi kreatif adalah salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan sektor ekonomi kreatif di Kabupaten Buleleng. Ia juga menegaskan bahwa acara ini memberikan kesempatan kepada para pelaku untuk tampil dan lebih dikenal oleh masyarakat.
Nyoman juga menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan para seniman adalah kunci untuk memajukan Kabupaten Buleleng. “Kolaborasi saat ini sangat diperlukan untuk mencapai tujuan bersama, yaitu memajukan Buleleng melalui kolaborasi di berbagai bidang. Tentu saja, kita dapat mencapainya secara bersama-sama dalam mendukung para pelaku kreatif agar nama Buleleng semakin dikenal dan maju,” kata Nyoman.
Sebagai peserta pelatihan kesusastraan, Dina menyatakan kebahagiannya atas partisipasinya dalam kegiatan tersebut. “Saya berharap Komunitas Mahima terus tumbuh dan menghasilkan banyak karya, serta dapat membimbing generasi muda untuk lebih mencintai sastra Indonesia,” tutur Dina.