(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Dengan penuh semangat kolaborasi dan kerja sama, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menggelar Expo Pengawasan Intern (EPI) 2023 yang mengusung tema “Inovasi dan Kolaborasi Pengawasan Intern Adaptif untuk Pertumbuhan Berkelanjutan” yang diselenggarakan di Pendopo Agung Sasono Utomo, Taman Mini Indah Indonesia (TMII) Jakarta, (19/06/2023)

Didasari dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern. BPKP berkomitmen akan menjadi leading agen pengawasan yang mendorong pengawasan intern yang intens, komprehensif, proaktif, dan terintegrasi dengan berkolaborasi bersama para pimpinan kementerian/lembaga, gubernur, bupati, walikota, inspektur jendral, inspektur utama, pimpinan APIP kementerian, lembaga, BUMN/D, pemda, deputi dan sekretaris utama beserta jajaran BPKP.

Tujuan penyelenggaraan EPI 2023 ini adalah untuk menampilkan hasil kerja, karya, kontribusi dan inovasi pengawasan. Acara ini juga dimeriahkan dengan Talkshow, 59 peserta stan yang terdiri dari APIP/SPI, paparan lomba karya tulis ilmiah HUT BPKP, dan hadiah lawang.

“Saya harap selain menginformasikan peran pengawasan intern kepada masyarakat, penyelenggaraan Expo ini juga dapat memperkokoh relasi kemitraan sesama aparat pengawasan intern, dan menjadi sarana berbagi pengetahuan tentang inovasi, dan praktik terbaik dalam pengawasan intern,” ujar Kepala BPKP, Muhammad Yusuf Ateh.

Salah satu stan Expo Pengawasan Intern 2023 yang menarik antusiasme pengunjung adalah stan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang diwakili oleh Inspektorat Jendral (Itjen) . Stan tersebut menampilkan hasil kerja, hasil karya, dan berbagai kinerja di bidang pengawasan. Salah satu program yang disampaikan adalah Rumah Cegah.

Di antara berbagai informasi yang disampaikan di stan Kemendikbudristek adalah berbagai bentuk inovasi pengawasan dalam bentuk program dan aplikasi. Beberapa program yang disampaikan adalah inovasi program yang menyasar para pemangku kepentingan, seperti program Saya Keluarga Antikorupsi (SKAK) yang menyasar para anggota Darma Wanita Persatuan Kemendikbudristek, Saya Anak Antikorupsi (SAAK) yang menyasar siswa-siswi SMA/SMK, Saya Guru Antikorupsi (SGAK) yang menyasar para guru dari jenjang SD sampai SMA/SMK, dan Berbincang Asik (BERISIK) soal integritas yang menyasar para mahasiswa.

Inovasi lainnya yang juga dipamerkan di stan Kemendikbudristek adalah inovasi dalam bentuk aplikasi. Beberapa aplikasi digunakan sebagai kanal pengaduan, yaitu Posko Pengaduan Itjen, posko pengaduan LAPOR, dan Whistleblowing System (WBS). Aplikasi lainnya merupakan aplikasi pendukung pengawasan di antaranya adalah Aplikasi Cegah BOS dan Aplikasi Rumah Cegah Virtual.

Rumah Cegah merupakan bentuk elaborasi dan fungsi pos keamanan Itjen Kemendikbudristek kepada masyarakat umum untuk mencegah korupsi, kolusi, nepotisme, intoleransi, kekerasan seksual dan perundungan. Bangunan fisik bangunan ini didesain dengan perpaduan antara arsitektur Eropa-Belanda dan rumah tradisional Indonesia. Warna putih melambangkan birokrasi yang bersih dan melayani, oleh sebab itu, tempat ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk komunikasi, pameran, diskusi, bahkan bisa untuk bersantai dan berfoto.

Di stan Itjen Kemendikbudristek tersedia kacamata virtual reality bagi para pengunjung yang ingin merasakan jelajah virtual Posko Rumah Cegah. Para peserta juga dapat berpartisipasi dengan mengikuti permainan yang berisi berbagai pengawasan di bidang pendididkan dan kebudayaan. Peserta yang berhasil memenangkan permainan akan mendapatkan berbagai bentuk suvenir merdeka belajar.