Museum Nasional Mengesankan Kaisar Jepang Naruhito
Juni 21, 2023 2023-06-21 15:35Museum Nasional Mengesankan Kaisar Jepang Naruhito

(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako mengunjungi Museum Nasional (Musnas) dalam kunjungan kenegaraan pertama ke Indonesia. Mereka tiba pada 17 Juni dan akan tinggal selama tujuh hari. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia, sebagai tanggapan atas undangan Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Tokyo tahun sebelumnya.
Pada kunjungan mereka ke Museum Nasional pada tanggal 20 Juni, Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako disambut oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid. Mereka kemudian dipandu untuk melihat Peta Suku Bangsa dan dijelaskan mengenai keragaman budaya Indonesia yang dipamerkan di Gedung A.
Hilmar Farid menyatakan bahwa Kaisar Jepang menunjukkan minat yang mendalam terhadap cerita keragaman budaya Indonesia. Kaisar terutama tertarik dengan Prasasti Tugu, yang memberikan informasi rinci mengenai peristiwa 500 tahun yang lalu. Dirjenbud menjelaskan bahwa Kaisar sangat senang dengan koleksi di Museum Nasional dan terkesan dengan apa yang dilihatnya.
“Beliau memiliki keahlian khusus dalam bidang pengelolaan air. Ada pernyataan khusus untuk bisa melihat Prasasti Tugu karena pernah dalam satu kesempatan beliau menyampaikan bagaimana pengelolaan air di masa lalu itu sudah banyak dilakukan di Asia termasuk Indonesia. Jadi, dalam kunjungan ini, ia ingin melihat koleksi aslinya dan tentu ingin belajar lebih banyak tentang pengelolaan air yang ada di Indonesia,” ujar Hilmar Farid saat mendampingi Kaisar pada Selasa, (20/06/2023).
Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako juga mengunjungi Ruang Khazanah Emas di lantai 4, yang menampilkan koleksi-koleksi unggulan Museum Nasional, seperti emas Wonoboyo, Arca Prajnaparamita, Mangkuk Ramayana, Mahkota Banten, Keris Bali, dan Keris Jawa. Penjelasan mengenai koleksi-koleksi tersebut disampaikan oleh kurator Museum Nasional.
Selanjutnya, mereka melanjutkan kunjungan ke lantai 3 untuk melihat Prasasti Tugu yang menceritakan tentang sistem pengairan pada abad ke-5. Kaisar sangat menghargai prasasti ini. Dia juga melihat Prasasti Mulak I, Prasasti Harinjing, dan Prasasti Palepangan, yang semuanya merupakan jejak sejarah tentang keterkaitan harmoni antara manusia di Nusantara dengan alam. Koleksi-koleksi ini dipilih karena minat Kaisar Naruhito terhadap keberlanjutan lingkungan, khususnya dalam tata kelola air.
Sebelum mengunjungi Museum Nasional, Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako diterima dengan hangat oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana di Istana Bogor pada tanggal 19 Juni. Selain Museum Nasional, mereka juga memiliki jadwal untuk mengunjungi Candi Borobudur pada tanggal 22 Juni.
Sejarah Prasasti Tugu secara singkat adalah ditemukannya prasasti ini sebagai bukti bahwa pada masa itu masyarakat memahami pentingnya pengelolaan sumber daya air dan pembangunan infrastruktur yang memperhatikan karakter alam lingkungan. Prasasti Tugu ditulis dalam aksara Pallawa awal berbahasa Sanskerta dan mengandung informasi tentang penggalian dua sungai (kanal) oleh Raja Pūrṇawarman. Prasasti ini ditemukan di Jakarta Utara.
Arca Prajnaparamita merupakan arca batu yang ditemukan di kompleks percandian Singhasari, Malang, Jawa Timur. Arca ini menggambarkan dewi kebijaksanaan dalam agama Buddha Mahayana. Bentuk dan gaya arca ini mencerminkan seni Singhasari abad ke-13 yang memiliki ketelitian tinggi.
Peta Khasanah Wonoboyo menunjukkan tempat penemuan khasanah Wonoboyo dan khasanah Muteran. Kedua khasanah tersebut ditemukan pada masa kemerdekaan Republik Indonesia dan masa Hindia-Belanda.
Museum Nasional, yang dikelola oleh Museum dan Cagar Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, memiliki koleksi lebih dari 190 ribu benda budaya dari seluruh Indonesia. Museum ini terletak di Jakarta Pusat dan terbuka untuk umum pada hari Selasa hingga Minggu.