Miskonsepsi Perundungan Sebagai Cara Menguatkan Mental Peserta Didik
Juli 21, 2023 2023-07-21 11:45Miskonsepsi Perundungan Sebagai Cara Menguatkan Mental Peserta Didik

Perundungan di lingkungan pendidikan adalah masalah serius yang harus ditangani dengan penuh kesadaran dan kebijaksanaan. Sayangnya, miskonsepsi tentang perundungan masih ada di beberapa lingkungan, di mana beberapa orang mungkin percaya bahwa perilaku menyakiti fisik atau verbal adalah cara untuk menguatkan mental peserta didik. Hal inipun diperkuat dengan pemaparan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim dalam Bimtek Roots Anti Perundungan Angkatan VII, Juli 2023. Dalam artikel ini, kita akan mengurai miskonsepsi tersebut dan menggali dampak negatif dari pandangan yang salah ini pada perkembangan dan kesejahteraan peserta didik.
Perundungan Bukan Cara Menguatkan Mental Peserta Didik!
Perundungan, baik dalam bentuk fisik, verbal, maupun daring (cyberbullying), tidak boleh disalahartikan sebagai metode untuk menguatkan mental atau membangun karakter seseorang. Pandangan ini adalah salah dan berbahaya karena dapat menyebabkan dampak psikologis dan sosial yang serius pada korban perundungan. Berikut dampak buruk perundungan pada siswa, yang menjelaskan mengapa miskonsepsi ini perlu diatasi dengan tegas:
Dampak Psikologis yang Negatif:
Perundungan dapat menyebabkan dampak psikologis yang serius pada korban, termasuk depresi, cemas, stres, dan merasa tidak berharga. Mengalami perilaku merendahkan secara terus-menerus dapat merusak harga diri dan percaya diri peserta didik, yang justru melemahkan mental mereka daripada menguatkan.
Rendahnya Hasil Belajar:
Siswa yang menjadi korban perundungan cenderung mengalami penurunan kualitas akademis dan konsentrasi di sekolah. Kondisi psikologis yang tidak stabil dan ketidaknyamanan di lingkungan belajar dapat menyebabkan peserta didik kesulitan dalam belajar dan mencapai potensi akademis mereka secara penuh.
Gangguan dalam Interaksi Sosial:
Korban perundungan mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya dan orang lain. Rasa takut dan cemas dapat menghambat kemampuan mereka untuk membentuk hubungan sosial yang sehat, yang pada gilirannya mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional mereka.
Potensi Perilaku Negatif:
Korban perundungan juga berisiko mengembangkan perilaku negatif, seperti balas dendam atau mengisolasi diri dari lingkungan sosial. Hal ini dapat memperburuk situasi dan menciptakan lingkaran setan yang sulit dipecahkan.
Menjaga Lingkungan Belajar yang Aman
Mendukung miskonsepsi bahwa perundungan adalah cara untuk menguatkan mental peserta didik akan membawa dampak buruk pada iklim belajar di sekolah. Siswa akan merasa tidak aman dan takut di lingkungan tersebut, sehingga menghambat perkembangan mereka secara menyeluruh.
Pendekatan Positif dalam Pendidikan dan Pencegahan Perundungan
Penting bagi pendidik, orangtua, dan masyarakat untuk mengadopsi pendekatan positif dalam pendidikan dan pencegahan perundungan. Beberapa langkah yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
Pendidikan Karakter yang Kuat
Membangun pendidikan karakter yang kuat adalah kunci untuk mengajarkan siswa tentang nilai-nilai positif seperti empati, rasa hormat, dan toleransi. Dengan pendidikan karakter yang kuat, siswa akan lebih mampu menghargai perbedaan dan berempati terhadap orang lain.
Pelatihan Guru dan Staf Sekolah
Guru dan staf sekolah harus mendapatkan pelatihan tentang pencegahan dan penanganan perundungan. Mereka harus dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengenali tanda-tanda perundungan dan bertindak sesuai dengan situasi. Kemendikbudristek memberikan fasilitas seperti ini, dalam program ROOTS Anti Perundungan yang telah memasuki Bimtek angkatan ke VII.
Pelibatan Siswa dan Orangtua
Mendukung partisipasi aktif siswa dan orangtua dalam upaya pencegahan perundungan adalah penting. Mereka harus diajak untuk berpartisipasi dalam diskusi, lokakarya, dan kegiatan lainnya yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan ramah.
Miskonsepsi bahwa perundungan adalah cara untuk menguatkan mental peserta didik adalah pandangan yang salah dan berbahaya. Perundungan tidak pernah boleh dianggap sebagai metode pendidikan. Sebaliknya, pendekatan positif, dengan membangun pendidikan karakter yang kuat dan melibatkan seluruh komunitas sekolah, adalah kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung perkembangan dan kesejahteraan peserta didik. Dengan mengatasi miskonsepsi ini, kita dapat menghadapi tantangan pendidikan dengan cara yang lebih bijaksana dan efektif.
Diolah dari berbagai sumber.