Mengenal Sungai Batanghari: Inspirasi Kenduri Swarnabhumi
Januari 8, 2024 2024-01-08 16:11Mengenal Sungai Batanghari: Inspirasi Kenduri Swarnabhumi
Sungai Batanghari merupakan salah satu anugerah alam terbesar di pulau Sumatra, Indonesia. Dengan panjang sekitar 800 km, sungai ini tidak hanya memainkan peran penting dalam ekologi regional tetapi juga menyimpan sejarah dan budaya yang kaya. Sungai ini menjadi sumber inspirasi dan alasan dilaksanakannya acara tahunan “Kenduri Swarnabhumi”, yang digelar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama dengan 14 pemerintah daerah di Provinsi Jambi dan Sumatera Barat.

Lanskap dan Jalur Sungai Batanghari
Sungai Batanghari mengalir melintasi dua provinsi utama, Jambi dan Sumatera Barat. Mata airnya berasal dari puncak Gunung Rasan (2585 m) dan mengalir ke selatan menuju Danau Di atas di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Setelah melewati sejumlah daerah, termasuk Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Bungo, Kabupaten Batang Hari, Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, sebelum lepas ke perairan timur sumatra dekat Muara Sabak, bertemu Selat Berhala.
Daerah Aliran Sungai Batang Hari (DAS Batang Hari)
DAS Batang Hari adalah yang terbesar kedua di Indonesia, mencakup wilayah sekitar 44.710 km². Sekitar 76% dari DAS ini terletak di Provinsi Jambi, sementara sisanya di Provinsi Sumatera Barat. Sebagian besar DAS Batang Hari juga termasuk dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD), menjadikannya tidak hanya sumber kehidupan tetapi juga pusat keanekaragaman hayati.
Jejak Sejarah di Tepi Sungai Batanghari
Sungai Batanghari bukan hanya sumber kehidupan alam, tetapi juga menyimpan jejak sejarah peradaban. Aliran sungai ini memberikan kontribusi besar terhadap budaya dan sejarah pulau Sumatra. Beberapa situs purbakala di sekitar Sungai Batanghari, seperti Pulau Sawah, Padangroco, Awang Maombiak, dan Padang Lawas, mencerminkan kejayaan Kerajaan Melayu Dharmasraya pada abad ke-13. Kompleks Percandian Muaro Jambi, yang membentang di tepian sungai selama 7,5 kilometer, menjadi saksi bisu peradaban Buddha pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya.
Jembatan Gentala Arasy dan Modernisasi
Salah satu ikon di Sungai Batanghari adalah Jembatan Gentala Arasy. Dibangun sebagai penghubung antara Kecamatan Pasar Jambi dan Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi, jembatan ini membentang dengan panjang 503 meter dan lebar 5,5 meter. Diresmikan pada tahun 2015 oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, jembatan ini tidak hanya merupakan sarana transportasi modern tetapi juga simbol penghargaan kepada mantan gubernur Jambi, Abdurrahman Sayuti.
Kenduri Swarnabhumi: Merayakan Kebudayaan dan Alam
Kenduri Swarnabhumi adalah acara tahunan yang menghubungkan masyarakat dengan Sungai Batanghari. Kolaborasi antara Kemendikbudristek dan pemerintah daerah serta partisipasi ribuan masyarakat dan budayawan menciptakan narasi untuk menghubungkan kembali masyarakat dengan peradaban Sungai Batanghari. Acara ini melibatkan pelestarian tradisi lokal, lokakarya, dan pertunjukan seni-budaya dengan tujuan memajukan kebudayaan setempat.
Menggerakkan Kesadaran dan Semangat Nasionalisme
Kenduri Swarnabhumi tidak hanya menjadi ajang pesta budaya tetapi juga upaya menguatkan kebanggaan masyarakat di Daerah Aliran Sungai Batanghari. Dengan menjaga ekosistem kearifan lokal berbasis budaya, diharapkan kesadaran akan peran sungai dalam perkembangan peradaban dan sumber kehidupan masyarakat semakin meningkat. Keluaran dari acara ini diharapkan dapat mendorong inisiatif pemerintah daerah dan masyarakat untuk melanjutkan berbagai program dan aktivitas pengembangan di DAS Batanghari serta di seluruh Provinsi Jambi dan Sumatera Barat.