News and Blog

Mendikdasmen Dorong Inovasi Pendidikan di NTT: Tantangan dan Peluang untuk Masa Depan Cerah

WhatsApp Image 2024-12-05 at 16.45.00
Berita

Mendikdasmen Dorong Inovasi Pendidikan di NTT: Tantangan dan Peluang untuk Masa Depan Cerah

Mendikdasmen didampingi Wamen dan Sesjen Kemendikdasmen dalam kunjungan kerja ke NTT. (Foto: Kemendikdasmen)

(Kupang, Itjen Kemendikdasmen) – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, bersama Wakil Menteri Fajar Riza Ul Haq, melakukan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memahami lebih dalam kondisi pendidikan di wilayah tersebut. Kunjungan ini menyoroti tantangan besar dan inisiatif inovatif dalam memperjuangkan pendidikan berkualitas di provinsi dengan tantangan geografis yang signifikan.

Dalam acara bertajuk “Mendikdasmen Mendengar Cerita Pendidikan NTT”, Abdul Mu’ti menegaskan komitmen pemerintah dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan merata. “Setiap anak Indonesia berhak atas pendidikan bermutu, termasuk di NTT,” tegasnya pada kamis (05/12/2024). Ia mengajak semua pihak untuk bergotong royong dalam menghadapi isu aksesibilitas, literasi, dan kompetensi guru.

Tantangan Pendidikan di NTT

Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, memaparkan tantangan utama pendidikan di wilayahnya, termasuk tingginya angka Anak Tidak Sekolah (ATS) yang mencapai 130 ribu, serta rendahnya tingkat literasi dan numerasi. Kondisi geografis yang terdiri dari 500 pulau juga memperumit akses pendidikan, dengan banyak siswa harus berjuang melewati medan sulit hanya untuk belajar.

Inisiatif Lokal: GENTA BELIS dan Kurikulum Inovatif

Sebagai upaya meningkatkan literasi, Pemerintah Provinsi NTT meluncurkan Gerakan NTT Membaca, NTT Menulis (GENTA BELIS), yang menargetkan peningkatan literasi di tingkat SMA/SMK. Selain itu, kurikulum lokal seperti Pangan Lokal di Timor Tengah Selatan bertujuan mempersiapkan generasi muda yang peka terhadap isu ketahanan pangan.

Peningkatan Kompetensi Guru

Dengan lebih dari 122 ribu guru, sekitar 18 ribu di antaranya masih membutuhkan pelatihan tambahan. Pemerintah daerah bersama Kemendikdasmen bekerja sama dengan lembaga mitra untuk memberikan pelatihan yang relevan, guna mendukung pembelajaran yang kreatif dan kritis.

Kolaborasi dan Harapan Masa Depan

Abdul Mu’ti optimis bahwa melalui kerja sama pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, tantangan pendidikan di NTT dapat diatasi. “Di balik setiap tantangan ada peluang. Dengan kolaborasi, saya yakin generasi muda NTT dapat meraih masa depan cerah,” ujarnya.

Kunjungan ini ditutup dengan diskusi bersama tokoh pendidikan lokal dan kepala dinas, yang menghasilkan rekomendasi untuk kebijakan pendidikan yang lebih inklusif. Semangat gotong royong diharapkan menjadi kunci bagi kemajuan pendidikan di NTT, memberikan peluang yang setara bagi setiap anak untuk sukses di masa depan.