News and Blog

Mendikbudristek Tinjau Langsung Pelaksanaan ANBK di SD Negeri 01 Sanggau

ANBK
Berita

Mendikbudristek Tinjau Langsung Pelaksanaan ANBK di SD Negeri 01 Sanggau

(Sanggau, Itjen Kemendikbudristek) – Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim meninjau pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di SDN 01 Sanggau, Kalimantan Barat sebagai bagian dari rangkaian kunjungan kerjanya. 27 peserta didik kelas 5 SDN 01 Sanggau  melaksanakan ANBK yang digelar pada 24 s.d. 26 Oktober 2022.

Mendikbudristek Nadiem Makarim saat meninjau pelaksanaan ANBK di SDN 01 Sanggau, Kalimantan Barat, pada Selasa (25/10). (Foto: Kemendikbudristek)

Saat peninjauan berlangsung, Mendikbudristek melihat enam peserta didik yang sedang fokus melaksanakan AN. “Alhamdulillah semuanya lancar ya. Anak-anak sepertinya tidak mengalami kesulitan baik itu dalam menjawab pertanyaan maupun terkait teknis pelaksanaan,” ungkapnya pada Selasa (25/10).

Setelah meninjau, Menteri Nadiem berdiskusi dengan beberapa peserta didik yang telah melaksanakan ANBK pada hari pertama dan hari kedua sesi pagi. Mendikbudristek menanyakan kesulitan soal yang dihadapi dan jaringan. Peserta menjawab tidak ada kesulitan berarti, hanya ada satu soal numerasi yang sulit. Menteri Nadiem pun menjawab karena tipe soal tersebut mengharuskan siswa bernalar kritis seperti soal matematik yang angka-angkanya harus dicerna dari kalimat pertanyaan. “Itulah kelebihan dari AN,” jawab Menteri.

Kepala SDN 01 Sanggau, Noora menjelaskan, sebelum pelaksanaan AN para peserta didik menjalani simulasi ANBK untuk mengetahui kendala baik itu teknis maupun dari peserta didik sendiri. “Alhamdulillah, pada saat simulasi pada beberapa hari kemarin, kendala jaringan baik itu internet maupun listrik tidak ada masalah. Begitu juga dengan pelaksanaan hari ini, anak-anak juga tidak merasa ada beban dalam menjawab pertanyaan,” tutur Noora.

Dalam diskusi dengan para kepala sekolah di Kabupaten Sanggau, Menteri Nadiem menekankan pentingnya implementasi Kurikulum Merdeka di daerah 3T atau di luar kota besar. Dalam kesempatan ini, Mendikbudristek menjelaskan alasan kenapa Kurikulum Merdeka ini penting diterapkan di daerah.

Pertama, kata Mendikbudristek, dalam Kurikulum Merdeka 30 sampai 40 persen materi diringkas agar guru bisa mendalami setiap materi.

Kedua, Kurikulum Merdeka memberikan hak kepada guru untuk menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa.

Ketiga, lanjut Menteri Nadiem, salah satu komponen terbesar dalam Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran berbasis projek.

Keunggulan lain Kurikulum Merdeka, jelas Menteri, dapat meringkas materi di sekolah dan guru dapat mengatur pembelajaran dalam satu tahun. “Misal satu minggu fokus di matematika dan numerasi, sampai matang di situ. Ini memberi ruang agar guru dan murid tidak dibebankan kurikulum yang ‘kejar tayang’,” pungkas Mendikbudristek.