News and Blog

Mendikbudristek Mendorong Peningkatan Investasi pada Pengembangan Anak Usia Dini di Asia Tenggara

WhatsApp Image 2023-07-26 at 14.48.39
Berita

Mendikbudristek Mendorong Peningkatan Investasi pada Pengembangan Anak Usia Dini di Asia Tenggara

Mendikbudristek serukan investasi lebih besar dalam pengembangan Anak Usia Dini di Asia Tenggara dalam acara South East Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE) di Jakarta, Rabu (26/07/2023). (Foto: Kemendikbudristek).

(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, memimpin pertemuan meja bundar Perhimpunan Menteri Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) mengenai Layanan dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam acara South East Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE) di Jakarta, Rabu (26/07/2023).

Acara ini diselenggarakan di bawah kepemimpinan Indonesia sebagai Ketua ASEAN, dan bertujuan untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan. Menteri Nadiem menekankan tiga aset utama negara-negara anggota ASEAN, yakni stabilitas regional, pertumbuhan ekonomi, dan bonus demografi.

“Pertumbuhan bonus demografi di kawasan ASEAN menjadi harapan bagi masa depan yang lebih cerah. Generasi berikutnya dianggap kunci penting dalam menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan global, dan tanggung jawab para menteri pendidikan adalah meningkatkan kapasitas anak-anak dalam upaya bersama,” lanjut Menteri Nadiem.

Pentingnya layanan dan pendidikan anak usia dini telah diakui secara luas, karena PAUD merupakan fondasi untuk kesehatan, kesejahteraan, kesuksesan pendidikan, serta produktivitas ekonomi dan sosial jangka panjang. Mengingat bonus demografi di ASEAN, memberikan pendidikan berkualitas pada anak-anak di usia dini dianggap sebagai investasi penting untuk pertumbuhan dan kemajuan kawasan.

Sebagai bagian dari Presidensi G20 Indonesia tahun sebelumnya, Kemendikbudristek mendorong negara-negara ASEAN untuk berinvestasi lebih besar dalam pengembangan PAUD. Menteri Nadiem menekankan pentingnya menyampaikan pesan kuat kepada masyarakat ASEAN mengenai kebutuhan mendesak untuk memberikan pengalaman belajar terbaik bagi anak-anak sejak dini, karena hal ini akan membentuk masa depan ASEAN yang lebih baik.

Indonesia, sebagai negara dengan ekonomi terbesar dan terpadat di Asia Tenggara, telah berhasil mentransformasi sistem pendidikan melalui filosofi partisipasi dari bawah ke atas dan tindakan kolektif. Fokusnya termasuk kualitas pembelajaran, ketersediaan dan akses, kompetensi guru dan tenaga kependidikan, kemitraan lintas sektoral, kolaborasi sekolah-keluarga, inovasi digital, dan pengelolaan keuangan.

“Transformasi bottom-up dalam sistem pendidikan merupakan hal yang penting dan harus berkelanjutan. Kebijakan Merdeka Belajar menjadi gerakan massal yang melibatkan guru, orang tua, keluarga, dan masyarakat secara kolektif dalam membawa perubahan penting dan besar dalam pendidikan,” tegas Menteri Nadiem.

Sebagai komitmen Indonesia, pertemuan meja bundar tingkat menteri pendidikan ASEAN juga menandai peluncuran Scoping Studies of ECCE Policies in Southeast Asia yang digagas oleh Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memperkaya pemahaman tentang strategi yang diterapkan oleh negara-negara Asia Tenggara dalam menyelenggarakan pendidikan dan layanan anak usia dini.

Deklarasi para menteri pendidikan di ASEAN mengenai layanan dan pendidikan anak usia dini diharapkan menjadi salah satu hasil dari konferensi dua hari ini.

Menteri Nadiem menegaskan bahwa kepemimpinan Indonesia di ASEAN tahun ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan sebagai bangsa yang berkembang dan bagian dari komunitas internasional. Dia mengajak seluruh komunitas untuk bersatu dalam menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan global dan mempersiapkan generasi penerus.

“Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan kita sebagai bangsa yang berkembang dan menjadi bagian dari komunitas internasional. Mari bergabung bersama sebagai satu komunitas untuk menjadikan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan global, dan membangun generasi penerus kita sebagai penggerak kemakmuran global,” pungkas Menteri Nadiem.