Mendikbudristek Jelaskan Transformasi Pendidikan Indonesia Melalui Merdeka Belajar dalam EDWG
Mei 23, 2022 2022-05-23 1:59Mendikbudristek Jelaskan Transformasi Pendidikan Indonesia Melalui Merdeka Belajar dalam EDWG

Mendikbudristek Jelaskan Transformasi Pendidikan Indonesia Melalui Merdeka Belajar dalam EDWG
Bandung, (Itjen Kemdikbudristek) – Pada pertemuan kedua Kelompok Kerja Pendidikan (Education Working Group/EdWG) G20 Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menjelaskan peran gotong royong sebagai landasan transformasi pendidikan Indonesia melalui terobosan Merdeka Belajar sekaligus menjadi dasar agenda prioritas bidang pendidikan G20.

Menteri Nadiem menggarisbawahi prinsip gotong royong sebagai nilai yang dipegang teguh bangsa Indonesia. “Saya sangat percaya bahwa gotong royong adalah kunci transformasi guna menciptakan pendidikan berkualitas untuk semua dan transformasi menuju masa depan yang lebih baik, lebih berkelanjutan,” tegasnya pada pembukaan pertemuan yang berlangsung secara hibrida, Rabu (18/05). Mendikbudristek meneruskan, secara bergotong royong telah melakukan akselerasi transformasi sebagai solusi krisis pembelajaran yang sudah menahun dan diperparah oleh pandemi. Melalui berbagai terobosan Merdeka Belajar, pemulihan pembelajaran dilakukan antara lain dengan menghadirkan Kurikulum Merdeka, Asesmen Nasional, dan Program Guru Penggerak. Pada Presidensi G20 oleh Indonesia, terdapat empat agenda EdWG yang menjadi prioritas pembahasan, yakni Pendidikan Berkualitas untuk Semua, Teknologi Digital dalam Pendidikan, Solidaritas dan Kemitraan, serta Masa Depan Dunia Kerja Pasca COVID-19. Terkait agenda prioritas pertama, yaitu Pendidikan Berkualitas untuk Semua, Mendikbudristek mengambil contoh transformasi pembiayaan pendidikan yang kini lebih berkeadilan sosial seperti dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan perluasan cakupan berbagai jenis beasiswa. Untuk agenda kedua, Teknologi Digital dalam Pendidikan, Mendikbudristek juga menjelaskan platform SIPLah sebagai lokapasar yang membantu sekolah mendapatkan kebutuhannya secara efisien dan platform Kedaireka yang menghubungkan dunia usaha dan dunia industri, serta berbagai organisasi dengan perguruan tinggi untuk berkolaborasi menghadirkan pendidikan yang lebih relevan. Selanjutnya terkait agenda prioritas ketiga, yakni Solidaritas dan Kemitraan, Menteri Nadiem menjelaskan kepada delegasi EdWG G20 terkait Program Organisasi Penggerak dan Dana Padanan sebagai transformasi pendanaan pendidikan tinggi yang mengedepankan kerja sama lintas sektor dalam peningkatan mutu pendidikan. Tak lupa Mendikbudristek juga menjelaskan berbagai terobosan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang menjadi basis agenda prioritas keempat, yaitu Masa Depan Dunia Kerja Pasca COVID-19. Menutup sambutannya, Mendikbudristek mengatakan keyakinannya bahwa konsensus dalam pertemuan EdWG G20 yang tertuang Laporan EdWG G20 dan Deklarasi Menteri Pendidikan, akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan kita bersama untuk memulihkan pendidikan sebagai dasar untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan.