Memulihkan Pendidikan Jenjang PAUD Melalui 3 Gerakan dari OASE-KIM
November 7, 2021 2021-11-07 11:21Memulihkan Pendidikan Jenjang PAUD Melalui 3 Gerakan dari OASE-KIM
JAKARTA, (ITJEN KEMENDIKBUDRISTEK)– Pendidikan anak Indonesia mengalami banyak hambatan dan rintangan semenjak pandemi Covid-19, terutama pada pendidikan anak usia dini (PAUD) yang sebagian besar aktivitasnya harus dilakukan tatap muka dengan permainan dan belajar berkelompok. Dalam rangka memulihkan pendidikan anak jenjang usia dini yang mendapat banyak learning loss, Organisasi Aksi Solidaritas Era – Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM) mengenalkan 3 gerakan yang disampaikan dalam Hari Inspirasi OASE-KIM di Komplek Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Jakarta, pada Kamis (4/11). Acara ini dilaksanakan terutama untuk mendukung layanan PAUD di setiap daerah dalam melaksanakan PTM terbatas secara optimal dan tetap mengutamakan keamanan peserta didik.
Hadir dalam acara memberikan sambutan, Bunda PAUD Nasional Wury Estu Ma’ruf Amin yang juga merupakan istri Wakil Presiden Republik Indonesia, dan Wakil Ketua Bidang I OASE Kabinet Indonesia Maju, Franka Makarim yang juga istri dari Mendikbudristek.Wury menyampaikan solusi terbaik solusi terbaik untuk menangani learning loss pada peserta didik terutama pada jenjang PAUD adalah melalui Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. “Kita sebagai orang tua harus bergerak bersama menggalakkan kombinasi PTM terbatas dan PJJ untuk memulihkan proses belajar usia PAUD,” dorongnya. Wury melanjutkan, tiga aksi yang diperkenalkan OASE adalah cara kita memulihkan kembali pembelajaran berkualitas PAUD sehingga anak-anak Indonesia dapat melakukan PTM terbatas dengan aman, nyaman, dan optimal.

Franka menjabarkan tiga gerakan untuk memulihkan pendidikan terutama pada jenjang PAUD melalui PTM terbatas. Gerakan pertama adalah menyiapkan hal praktis yang bisa dilakukan orang tua. “Orang tua bisa memberikan masukan kepada sekolah terhadap pembelajaran yang efektif dan aman ketika anak kembali ke sekolah,” ujar Franka Makarim.
Gerakan kedua yaitu diperlukannya kerja sama orang tua dan guru di sekolah melalui kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran. “Biar alat pembelajaran di sekolah itu semakin banyak dan disenangi anak-anak, kita berikan alat pembelajaran edukatif, bisa dengan bahan yang ada di rumah dibawa ke sekolah,” ujarnya.
Gerakan terakhir yaitu perlunya pembaharuan dekorasi ruang-ruang di sekolah PAUD agar anak-anak lebih senang datang ke sekolah, salah satunya dengan membenahi perpustakaan. “Kita perbanyak akses anak-anak di beberapa titik di sekolah dan membenahi perpustakaan,” imbuhnya.
“Pemerintah dan kami dari OASE bersama-sama terus mendukung program PTM terbatas dari tingkat PAUD, Dikdasmen (Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah), dan Dikti (Pendidikan Tinggi). Kami memerlukan lebih banyak lagi kolaborasi antar satuan PAUD, keluarga, dan mitra masyarakat, agar anak-anak yang rentan untuk loss learning selama pandemi dapat kembali belajar bersama,” ucap Franka Makarim. OASE-KIM sendiri adalah organisasi bagi para istri dari Menteri Kabinet Indonesia Maju. OASE-KIM berupaya mendukung penyuksesan agenda prioritas nasional, dan dalam kesempatan ini mereka memberi dukungan dalam bentuk penyerahan apresiasi secara simbolis kepada bunda PAUD dari seluruh Indonesia secara luring.