News and Blog

Malam Sastra di Badan Bahasa sebagai Peringatan Ke-10 Hari Sastra Indonesia 2023

4WhatsApp Image 2023-07-10 at 08.32.19
Artikel

Malam Sastra di Badan Bahasa sebagai Peringatan Ke-10 Hari Sastra Indonesia 2023

(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Setiap tahun, tepatnya tanggal 3 Juli 2023, Indonesia merayakan Hari Sastra Indonesia. Pada tahun ini, dalam rangka peringatan ke-10 Hari Sastra Indonesia yang disertai dengan semangat kolaborasi dalam meningkatkan minat literasi bangsa, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB) mengadakan Malam Sastra di Panggung Terbuka Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta pada Sabtu (08/07/2023) dan disiarkan secara daring melalui kanal YouTube.

Penampilan Taufik Ismail, salah satu sastrawan Indonesia yang hadir pada Malam Sastra (sumber: tangkapan layar penulis)

Penampilan Band Kosakata (sumber: tangkapan layar penulis)

Malam Bahasa ini dilaksanakan dengan berbagai rangkaian acara yang menarik, seperti penampilan Band Kosakata, musikalisasi puisi, pembacaan cerpen, serta pembacaan puisi. Di samping kegiatan-kegiatan tersebut, beberapa pihak serta tokoh bahasa pun hadir, di antaranya ialah Suharti selaku Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, E. Aminudin Aziz selaku Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, serta tiga sastrawan Indonesia yakni Taufiq Ismail, Putu Wijaya, dan Sutardji Calzoum Bachri.

Sambutan Suharti, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek pada Malam Sastra (sumber: tangkapan layar penulis)

Indonesia sebagai negara yang penuh dengan budaya serta berbagai bahasa, menurut data yang dirilis oleh Kemendikbudristek memiliki 718 bahasa daerah yang tersebar dalam 38 provinsi. Namun, sangat disayangkan, diketahui pula bahwa di antara 718 bahasa daerah tersebut terdapat 27 bahasa yang masuk ke dalam kategori rentan, 29 bahasa mengalami kemunduran, 26 bahasa terancam punah, 8 bahasa dalam kategori kritis dan 5 bahasa punah.

 

Menurut BPPB, ada 3 faktor yang menyebabkan kemunduran yang terjadi pada bahasa daerah yang disebutkan di atas, di antaranya adalah:

  • Para penuturnya tidak lagi menggunakan bahasa tersebut
  • Generasi tua tidak mewariskan bahasa kepada generasi selanjutnya
  • Sikap para penutur bahasa daerah yang menganggap bahasa nya tidak mendesak lagi untuk digunakan.

 

Oleh sebab itu, Indonesia dinilai perlu melakukan suatu bentuk revitalisasi bahasa daerah. Dengan revitalisasi tersebut, harapannya, jumlah penutur muda bahasa daerah akan bertambah melalui proses pewarisan dengan pembelajaran klasikal dan nonklasikal. Sampai saat ini, revitalisasi merupakan 1 dari 8 program prioritas Merdeka Belajar yang dilaksanakan oleh Kemendikbudristek. Tujuannya adalah untuk menghindarkan bahasa daerah dari kepunahan.

Sambutan E. Aminudin Aziz, Kepala BPPB (sumber: tangkapan layar penulis)

“Pengisi acara hari ini, merupakan kombinasi antara maestro sastra yang (namanya) sudah tidak asing lagi dengan calon maestro masa depan, salah satunya adalah tim musikalisasi dari SMA 7 Manado. Hal ini bertujuan untuk menunjukan bahwa masih banyak generasi muda yang berpotensi untuk menjadi penutur bahasa Indonesia,” ujar Aminudin, kepala BPPB, dalam kata sambutan yang ia berikan (08/07/2023).

Penampilan SMA 7 Manado (sumber: tangkapan layar penulis)

Aminudin pun menjelaskan bahwa terdapat inovasi besar dalam Malam Sastra 2023 ini, yakni adanya pemberian bantuan pemerintah untuk komunitas sastra. Hal ini menunjukan bahwa Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa memberikan perhatian yang cukup baik pada komunitas bahasa di tanah air. Saat pendaftaran pemberian bantuan ini dibuka, tercatat ada 1018 pelamar untuk program ini. Namun, setelah seleksi diambil 53 penerima dari 3 kategori yaitu pemfasilitasian program kesastraan, penghargaan komunitas sastra, dan penghargaan perorangan.

Penyerahan Bantuan Pemerintah (sumber: tangkapan layar penulis)

Informasi pun diberikan oleh Dafa selaku pembawa acara bahwa pada tahun ini bahwa Indonesia akan menyelenggarakan Kongres Bahasa Indonesia ke-12. Kongres Bahasa Indonesia sendiri merupakan acara 5 tahunan yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dengan tema “Literasi Kebinekaan untuk Kemajuan Bangsa”. Acara ini akan diselenggarakan pada tanggal 26-28 Oktober 2023. Diharapkan KBI ini dapat mewadahi keberagaman konsep pengetahuan kebahasaan dan kesastraan.