Kobarkan Semangat Anti Perundungan, Kemendikbudristek Gelar Pameran Virtual
April 3, 2023 2023-04-03 15:32Kobarkan Semangat Anti Perundungan, Kemendikbudristek Gelar Pameran Virtual

(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Menyikapi banyaknya perundungan yang banyak terjadi di lingkungan pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluncurkan program ‘Roots’ sejak tahun 2001. Program ini dibentuk untuk melahirkan siswa-siswi dan guru sebagai agen perubahan pencegahan perundungan di sekolah dan merupakan kolaborasi dari Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) berkolaborasi dengan Direktorat SMP, SMA, SMK, United Nations Children’s Fund (UNICEF) dan pemerintah daerah.
Dari data yang berhasil dihimpun dihimpun Puspeka, program Roots telah menjangkau lebih dari 7.000 sekolah, melatih lebih dari 10.000 guru sebagai fasilitator, dan melahirkan lebih dari 4.000 siswa agen perubahan di berbagai wilayah di Indonesia.
Untuk menghargai praktik baik yang telah dilakukan para fasilitator guru dan agen perubahan, Puspeka bersama UNICEF mengadakan pameran virtual bertajuk “Panggung Apresiasi dan Berbagi Praktik Baik Program Roots Indonesia”.
Tujuan pameran virtual adalah memberikan ruang kepada agen perubahan, fasilitator guru, dan fasilitator nasional untuk menularkan semangat dan menceritakan pengalaman baik dalam melaksanakan program Roots, demikian disampaikan oleh Kepala Puspeka, Rusprita Utami. “Melalui kegiatan ini, kita semua dapat berbagi dan belajar tentang praktik baik yang telah dilakukan. Semoga pengalaman baik ini juga bisa menginspirasi sekolah lainnya untuk ikut menjalankan program Roots sebagai upaya mencegah perundungan di sekolah,” ujarnya dalam sambutan secara daring melalui kanal Youtube Cerdas Berkarakter, Jumat (31/03/2023).
Puspeka juga menggandeng Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), dan Kementerian Agama (Kemenag) untuk turut berbagi praktik baik dalam pencegahan perundunan anak. Tidak lupa dalam kegiatan ini, Kapuspeka mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus menjaga semangat kerjasama dalam mencegah perundungan dari dunia pendidikan.
“Mari kita terus bergandengan tangan dan bekerja sama menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa. Dengan saling berbagi praktik ini, diharapkan kedepan akan menjadi gerakan inspiratif untuk semakin memperluas aksi menghapuskan perundungan di satuan pendidikan,” tegas Rusprita.
Salah seorang Agen Perubahan dari SMAN 1 Cianjur, Muh Zaki Tasnim Mubarak, berbagi praktik baik dengan menceritakan pengalamannya menyaksikan secara langsung tindakan perundungan, namun tidak dapat melakukan apa-apa. Ia mengaku menyesal dengan sikapnya tersebut. “Usai mengikuti program Roots, saya menjadi tersadar untuk tidak hanya menjadi penonton saja akan tetapi penting bagi kita bersama untuk berani bersikap memberikan rasa aman ketika melihat ada orang yang menjadi korban kasus perundungan,” tutur Zaki.
Kepala Perlindungan Anak UNICEF Indonesia Milen Kidane berharap semakin banyak anak yang terinspirasi untuk menjadi agen perubahan setelah mengikuti pameran ini, walau tidak melalui program Roots. Bisa dimulai dari lebih peka pada lingkungan dan berbuat baik ke sesama “Kita tidak pernah tahu apa yang teman-teman kita rasakan dan seringkali tidak tahu apa yang sedang mereka hadapi dalam hidup. Mari menjadi teman yang baik kepada satu sama lain dan selalu ada ketika kita saling membutuhkan,” pungkas Milen.