(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Webinar Sosialisasi Pendaftaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka yang digelar di Jakarta pada Senin (12/2) mengungkapkan pentingnya program ini sebagai investasi bangsa dalam meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi mahasiswa dari keluarga miskin atau rentan miskin. Abdul Kahar, Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik), menekankan bahwa program ini bukan sekadar bantuan uang, melainkan investasi untuk masa depan bangsa.

Dalam webinar tersebut, ditekankan bahwa masih banyak siswa lulusan SMA sederajat di seluruh Indonesia yang belum memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP) sekolah menengah atau tidak terdata dalam basis data kesejahteraan sosial. Namun demikian, Abdul Kahar menjelaskan bahwa calon penerima yang tidak memenuhi kriteria tertentu masih bisa mendaftar dengan membuktikan status keuangan keluarga yang kurang mampu. Bukti tersebut bisa berbentuk (a) bukti pendapatan kotor gabungan orang tua/wali paling banyak Rp4.000.000 setiap bulan atau pendapatan kotor gabungan orang tua/wali dibagi jumlah anggota keluarga paling banyak Rp750.000 dan (b) bukti keluarga miskin dalam bentuk Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang dikeluarkan dan dilegalisasi oleh pemerintah, minimum tingkat desa/kelurahan untuk menyatakan kondisi suatu keluarga yang termasuk golongan miskin atau tidak mampu.

Program KIP Kuliah Merdeka membuka pendaftaran mulai 12 Februari hingga 31 Oktober 2024, memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi anak-anak Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Muni Ika, Penanggung Jawab Program Kartu Indonesia Pintar Kuliah, menegaskan bahwa pendaftaran terbuka bagi lulusan SMA, SMK, atau setara yang lulus pada tahun 2022, 2023, dan 2024.

Semua calon penerima KIP Kuliah Merdeka, lanjut Muni Ika, wajib memiliki akun pendaftaran KIP Kuliah Merdeka. Pendaftaran akun dapat dilakukan secara daring melalui laman KIP Kuliah Merdeka yaitu https://kip-kuliah.kemdikbud.go.id/

Para calon penerima harus telah diterima di Perguruan Tinggi yang terakreditasi dan kuliah di Program Studi yang juga terakreditasi. Muni Ika juga menekankan pentingnya memiliki akun pendaftaran KIP Kuliah Merdeka, yang dapat didaftarkan secara daring melalui laman resmi yang telah disediakan.

Selain itu, Rahmawati, Kepala Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3), menyatakan bahwa program ini bukan hanya tentang pendanaan biaya kuliah, tetapi juga memberikan keringanan biaya hidup serta biaya ujian seleksi masuk perguruan tinggi. Ia memberikan semangat kepada para calon pendaftar untuk terus berjuang dan berupaya, karena setiap kesulitan pasti ada kemudahan.

Dengan peningkatan akses pendidikan tinggi melalui KIP Kuliah Merdeka, diharapkan akan lebih banyak generasi muda dari keluarga miskin atau rentan miskin yang dapat mengejar cita-cita mereka melalui pendidikan yang layak dan berkualitas.