Kerja Sama dan Pengenalan Budaya Lewat Program Mobilitas Mahasiswa Internasional
Maret 1, 2022 2022-03-01 6:32Kerja Sama dan Pengenalan Budaya Lewat Program Mobilitas Mahasiswa Internasional
Jakarta, (Itjen Kemdikbudristek) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengusung dua program untuk mobilitas mahasiswa internasional. Hal ini juga sebagai bentuk kerja sama dalam bidang riset, akademik, dan membuka peluang mengenalkan budaya Indonesia.

Kedua Program tersebut adalah Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) untuk jalur sarjana. Kemudian, Indonesian International Vocational Student Mobility Awards (IIVOSMA) untuk jalur vokasi. Program ini juga merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di London, Khairul Munadi menilai, program mobilitas internasional ini merupakan kesempatan untuk mahasiswa menempuh pendidikan di luar negeri.
“Melalui program mobilitas tersebut, mahasiswa Indonesia mendapat kesempatan untuk belajar selama satu semester di kampus-kampus terkemuka di dunia,” tuturnya saat mengakhiri kunjungan kerjanya di University College Dublin (UCD), Kota Dublin, Irlandia, Rabu (16/2).
Khusus jalur vokasi, Khairul berharap, mahasiswa dapat memahami dan belajar tentang lingkungan kerja industri di negara tujuan belajarnya.
Selain itu, UCD juga mendukung penuh program IISMA dan IIVOSMA 2022 dan antusias menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dan institusi riset di Indonesia.
“UCD juga berkomitmen kuat untuk menyukseskan program mobilitas mahasiswa, baik mahasiswa dari jalur sarjana maupun vokasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Khairul mengatakan, kerja sama ini harus menjadi peluang mengenalkan dan memajukan budaya Indonesia ke kancah internasional, salah satunya adalah musik gamelan.
Saat ini, National Concert Hall (NCH), suatu balai kesenian Irlandia, memiliki seperangkat gamelan lengkap yang diberi nama Kiai Jati Roso. Menurut Khairul, Inilah yang mempererat hubungan antara Indonesia dan Irlandia.
“Kiai Jati Roso kini semakin menghubungkan Indonesia dan Irlandia. Banyak masyarakat lokal yang berminat belajar dan menikmati memainkan gamelan,” imbuhnya.
Khairul menambahkan, Melalui program Kemendikbudristek, institusi dan perguruan tinggi di Indonesia harus proaktif dan memanfaatkan peluang kerja sama internasional ini dengan baik.
“Harapannya, kampus-kampus atau institusi riset di tanah air dapat proaktif memanfaatkan peluang kerja sama dengan UCD,” pungkasnya.