News and Blog

Kemendikbudristek Dorong Perluasan Ruang Publik Sebagai Titik Temu Ekosistem Kebudayaan

WhatsApp Image 2024-02-23 at 14.36.26
Berita

Kemendikbudristek Dorong Perluasan Ruang Publik Sebagai Titik Temu Ekosistem Kebudayaan

Melalui talk show ini, Kemendikbudristek mendorong perluasan pemanfaatan ruang publik sebagai titik temu ekosistem kebudayaan. (Foto: Kemendikbudristek).

(Tangerang, Itjen Kemendikbudristek) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengadakan acara talk show bertajuk “Perluasan Ruang Publik: Menghidupi Ruang Publik Sebagai Titik Temu Ekosistem Kebudayaan” di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, pada Jumat (23/02/2024). Acara ini bertujuan untuk membuka wacana tentang pentingnya ruang publik dalam memajukan kebudayaan dan sebagai implementasi dari konsep cipta kawasan pemajuan kebudayaan.

Talk show ini menghadirkan pembicara terkemuka seperti Handoko Hendroyono dari Filosofi Kopi dan M-Bloc Grup, Arif Yudi dari Jatiwangi Art Factory, serta Singgih Kartono dari Spedagi Movement. Diskusi tidak hanya melibatkan peserta yang hadir secara fisik, tetapi juga peserta yang bergabung secara daring melalui aplikasi Zoom. Para pembicara berbagi pengalaman sukses dan kendala dalam mengelola dan menghidupkan ruang publik sebagai tempat pertemuan bagi masyarakat.

Salah satu contoh yang diungkapkan adalah bagaimana Arif Yudi berhasil mengubah bekas pabrik genteng menjadi ruang publik yang menjadi pusat kegiatan kreatif di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Singgih Kartono juga berbagi pengalaman melalui Spedagi Movement, yang telah menginspirasi kesadaran akan pentingnya budaya lokal di masyarakat.

Dalam acara ini, Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, menyampaikan konsep Cipta Kawasan Pemajuan Kebudayaan sebagai upaya untuk mengoptimalkan kawasan dengan memanfaatkan keragaman budaya sebagai instrumen pembangunan. “Yakni dengan menjadikan keragaman budaya sebagai instrumen pembangunan serta memantik replikasi pergerakan nasional melalui percakapan, gagasan, praktik baik dan terobosan inspiratif untuk pengembangan kota inklusif dan berkelanjutan di Indonesia,” ujarnya.

Sementara Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Restu Gunawan, menjelaskan bahwa Talk Show ini merupakan bagian dari program Platform Indonesiana yang mendorong kolaborasi dan gotong royong dalam mengaktifkan ruang publik sebagai wadah ekspresi kebudayaan yang inklusif dan representatif. “Platform Indonesiana memiliki azas gotong royong, partisipatif, penguatan lokal, keragaman, dan ketersambungan,” ujarnya.

Acara ini merupakan hasil kerjasama antara Kemendikbudristek dengan ARCH.ID dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), serta menjadi bagian dari Pameran Arsitektur Indonesia ke-4 dengan tema Placemaking: Tolerance.