Kemendikbudristek Dorong Literasi Melalui Buku Bacaan Berkualitas yang Terjangkau dan Menarik
September 30, 2023 2023-09-30 16:11Kemendikbudristek Dorong Literasi Melalui Buku Bacaan Berkualitas yang Terjangkau dan Menarik

Kemendikbudristek Dorong Literasi Melalui Buku Bacaan Berkualitas yang Terjangkau dan Menarik
(Kabupaten Tangerang, Itjen Kemendikbudristek) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berkomitmen untuk membangun ekosistem perbukuan nasional yang sehat dan kuat, dengan tujuan memberikan akses buku berkualitas yang terjangkau dan menarik, serta merata, untuk meningkatkan tingkat literasi siswa. Selain itu, upaya juga difokuskan pada penyusunan buku bacaan non-teks yang lebih menghibur bagi pembaca awal, khususnya anak-anak, dengan harapan membangkitkan minat mereka dalam membaca sejak usia dini.

Kepala Pusat Perbukuan (Kapusbuk) Kemendikbudristek, Supriyatno, menyatakan bahwa saat ini tujuan pengadaan buku tidak hanya 3M (bermutu, murah, dan merata), melainkan juga harus menarik.”Ini berarti buku-buku harus mampu memikat minat pembaca, terutama anak-anak,” ujar Supriyatno dalam sebuah dialog bertema “Buku Bacaan Berkualitas yang Menyenangkan” yang berlangsung selama Indonesia International Book Fair (IIBF) 2023 di ICE BSD, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Rabu (27/09/2023).
Kapusbuk menjelaskan bahwa Kemendikbudristek telah menghasilkan sekitar 20 judul buku cerita dan buku non-teks untuk berbagai tingkat pembaca, termasuk pembaca dini, pembaca awal, dan pembaca tingkat menengah. “Proses penyusunan buku-buku ini melibatkan berbagai profesional, termasuk penulis, ilustrator, dan desainer buku, sehingga buku-buku tersebut tidak hanya berisi teks yang bermutu, tetapi juga gambar-gambar yang menarik bagi anak-anak,” tambahnya.
Buku-buku cerita ini dapat diakses dan diunduh secara gratis melalui platform Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI), yang dapat diakses melalui portal buku.kemdikbud.go.id. Selain menyediakan buku cerita, SIBI juga menawarkan buku-buku teks pelajaran dari berbagai kurikulum, termasuk Kurikulum Merdeka, yang dirancang dengan tampilan yang menarik dan ilustrasi yang memotivasi siswa.
Supriyatno juga menyatakan keterbukaan Kemendikbudristek untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mencetak buku-buku tersebut secara fisik. Dia menekankan pentingnya kesesuaian buku dengan tahap perkembangan pembacaan anak-anak, dan upaya mereka untuk menyusun panduan perjenjangan buku sesuai dengan tingkat kemampuan baca anak.
Pusat Perbukuan juga aktif dalam berpartisipasi dalam IIBF 2023, dengan membuka stan pameran di Hall 1 ICE BSD hingga 1 Oktober 2023. Di sana, pengunjung dapat menemukan berbagai buku yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan, baik dalam bentuk cetak maupun digital, termasuk buku-buku cerita dengan perjenjangan yang dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.
Selain itu, pemanfaatan buku non-teks dalam pembelajaran di kelas telah terbukti efektif dalam meningkatkan minat belajar siswa, membantu mereka menjadi lebih ekspresif, dan bahkan meningkatkan perilaku positif dalam interaksi dengan orang tua. Para spesialis literasi juga mengapresiasi upaya Kemendikbudristek dalam mempromosikan penggunaan buku cerita dalam proses pembelajaran dan berharap agar buku-buku tersebut dapat lebih banyak digunakan dalam pembelajaran tingkat rendah, mengingat dampak positif yang telah terbukti.
“Saya berani mengatakan menggunakan buku nonteks dalam pembelajaran lebih besar dampaknya daripada buku teks pelajaran. Karena anak-anak jadi lebih paham, lebih termotivasi untuk belajar, dan hasil belajarnya juga jadi lebih baik. Ini sudah dibuktikan oleh banyak guru,” ujar Sofie Dewayani, salah satu penulis dan spesialis literasi.