Kemendikbudristek dan UNICEF Luncurkan Modul Remaja Sehat Jiwa Raga
November 3, 2022 2022-11-03 17:36Kemendikbudristek dan UNICEF Luncurkan Modul Remaja Sehat Jiwa Raga
(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan bekerjasama dengan UNICEF meluncurkan Modul Guru Belajar dan Berbagi Seri Remaja Sehat Jiwa dan Raga untuk guru SMP, SMA, dan SMK, Senin (31/10). Isu pubertas, gizi, kebersihan, kesehatan, keamanan berinternet, dan interaksi sosial merupakan berbagai masalah yang terjadi di kalangan remaja dan modul ini akan membahas bagaimana cara mengatasinya.

Materi dalam modul ini merupakan gabungan dari materi yang berkaitan dengan Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH) dan Gizi Remaja yang dirancang dalam 37 pertemuan. Tujuannya untuk dapat meningkatkan pengetahuan guru mengenai PKH dan gizi pada remaja. Modul PKH adalah bentuk dukungan dalam mendorong pendidik dan peserta didik untuk mengambil keputusan tepat dalam hidup mereka. Sementara itu, modul Gizi Remaja berisi informasi bagaimana tenaga pendidikan dapat mendorong peserta didik dalam menerapkan pola makan dengan gizi seimbang dengan cara yang menyenangkan sehingga peserta didik dapat tumbuh sehat dan berprestasi di sekolah.
Dalam kesempatan ini, Pelaksana tugas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Plt. Dirjen GTK), Nunuk Suryani mengungkapkan, permasalahan kesehatan remaja dapat mempengaruhi mereka dalam menjalankan proses pembelajaran. “Karena itu, penting bagi remaja untuk mengetahui isu-isu seputar kesehatan termasuk persoalan reproduksi, pubertas, gizi, dan isu lainnya,” ujar Nunuk dalam sambutannya.
Nunuk melanjutkan, adalah tanggung jawab dan peran sekolah dan tenaga kependidikan untuk mengatasi dan menginformasikan seputar permasalahan kesehatan dan gizi bagi remaja. “Penting untuk membekali tenaga pendidikan dengan pengetahuan dan metode untuk mendorong peserta didik untuk mengetahui perilaku sehat dengan berprikir kritis untuk mengetahui mana yang baik dan tidak baik untuk tubuh dan hidup mereka,” terang Nunuk.
Jee Hyun Rah selaku Chief of Nutrition UNICEF Indonesia, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa modul ini hadir dan disesuaikan untuk mendukung pembentukan karakter Profil Pelajar Pancasila sebagaimana tujuan dari konsep besar Merdeka Belajar.
“PKH telah sering dipromosikan oleh UNICEF Indonesia untuk membekali remaja dengan pengetahuan serta keterampilan dalam mengelola risiko dan mengambil keputusan berdasarkan informasi mengenai hidup mereka,” ungkap Jee.
Program ini, lanjut Jee, mendukung remaja dan orang muda dalam mengembangkan keterampilan abad ke-21, seperti pemecahan masalah, kreativitas, komunikasi. Ia mengungkapkan bahwa UNICEF Indonesia selama ini telah mendukung pemerintah dalam mendesain dan mengimplementasikan Program Gizi Remaja sejak tahun 2017. Program yang dikenal dengan Aksi Bergizi tersebut telah dinyatakan sebagi program nasional sejak tahun 2020 melalui Surat Keputusan Bersama yang dikeluarkan oleh empat kementerian, termasuk Kemendikbudristek, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Agama (Kemenag), dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Modul Pembelajaran Gizi Remaja dikembangkan dan bisa diakses melalui Platform Guru Belajar dan Berbagi, dan didesain untuk meningkatkan pengetahuan tenaga pendidik dan penyedia jasa lainnya mengenai pentingnya gizi bagi remaja laki-laki dan perempuan.