Kampus Mengajar Membantu Membangun SDM Unggul Indonesia
Februari 24, 2023 2023-02-24 13:58Kampus Mengajar Membantu Membangun SDM Unggul Indonesia

Bandung, 19 Februari 2023— Pendidikan adalah solusi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Investasi pada pendidikan membuat SDM Unggul semakin mudah tercipta. Namun hal ini membutuhkan gotong royong semua pihak untuk mewujudkannya sehingga Indonesia semakin maju di masa mendatang. Hal ini ditegaskan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah (Dirjen Paudasmen), Iwan Syahril di hadapan perwakilan pimpinan dinas pendidikan kabupaten/kota/provinsi dan pimpinan unit pelaksana teknis di wilayah Jabar, serta dosen pembimbing, mahasiswa, dan orang tua yang hadir pada pelepasan mahasiswa program Kampus Mengajar angkatan kelima di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat (Jabar) pada Jumat (17/02/2023).
Program Kampus Mengajar, pada prinsipnya adalah salah satu unsur yang ikut bergotong royong membangun SDM unggul. “Pengalaman adalah pembelajaran terbaik. Experience learning adalah model dan modal pembelajaran yang memperkaya kompetensi individu. Dengan Kampus Merdeka mahasiswa dapat merasakan proses pembelajaran di luar text book,” tutur Dirjen Iwan.
“Penugasan mahasiswa Kampus Mengajar akan dapat menjadi rantai penghubung dalam pengembangan keilmuan di kampus, sekolah, dan masyarakat,” ujarnya.
Kepada mahasiswa, Dirjen Iwan berpesan untuk dapat beradaptasi dan berkolaborasi, merefleksikan sistem pembelajaran yang efektif sesuai karakter dan kebutuhan satuan pendidikan. “Refleksikan bersama guru dan kepala sekolah, diskusikan berbagai ide inovatif yang bisa menjadi solusi untuk membantu adik-adik peserta didik meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi,” pesan Iwan.
Berdasarkan data Kemendikbudristek, peserta Kampus Mengajar angkatan 5 di Provinsi Jawa Barat sebanyak 2.743 mahasiswa yang menyasar ke 682 sekolah di kabupaten/kota. Di wilayah Jabar, program ini melibatkan 342 dosen pembimbing lapangan di 135 perguruan tinggi.
Salah satu hal yang menarik dari program Kampus Mengajar adalah mahasiswa yang ditugaskan tidak hanya berasal dari program studi kependidikan. Program ini dapat diikuti oleh mahasiswa dari program studi di luar bidang pendidikan, seperti ekonomi, kedokteran, hukum, ilmu sosial dan politik, dan ilmu lainnya.
Salah satu alumni Kampus Mengajar angkatan IV yang baru saja menyelesaikan penugasan berbagi cerita tentang pengalamannya mengikuti program. Marsil Pangkelangi, mahasiswa Fakultas Hukum dari Universitas Tadulako (Untad) Palu, menyebut bahwa Kampus Mengajar adalah pengalaman berharga dalam hidup.
“Secara pribadi, karena Saya bukan dari bidang pendidikan, pengalaman berharga sekali bisa mengajar di dalam kelas, berkolaborasi dengan guru-guru, dan mengesampingkan kepentingan pribadi dengan mengutamakan kebutuhan siswa,” ujar Marsil.
Mahasiswi semester 6 Untad ini ditugaskan di SMP Negeri 22 Palu. Dengan mengikuti Kampus Mengajar, Marsil mengaku kemampuan nonteknisnya meningkat. “Jadi Kampus Mengajar ini sangat bagus, apalagi untuk mahasiswa seperti Saya yang kurang senang untuk mengikuti kegiatan berbentuk organisasi, dalam membangun softskills,” tuturnya.
Dari Jawa Barat, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Padasuka Mandiri 4 Kota Cimahi, Lilis Yulia Nuryani, menyampaikan apresiasi atas program Kampus Mengajar karena ia nilai sangat bagus dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui penguatan literasi dan numerasi. “Harapannya, program ini dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah baik akademik maupun nonakademik,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BBPMP Provinsi Jabar Sri Wahyuningsih mengingatkan agar para mahasiswa senantiasa menjaga kesehatan, keselamatan, dan marwah pendidikan tinggi di manapun berada. “Siswa SD dan SMP akan senang menerima kalian sebagai pengajar. Jadikan itu sebagai motivasi untuk mengembangkan diri menjadi individu yang inovatif, kreatif dan mandiri untuk bersama-sama mewujudkan Profil Pelajar Pancasila,” pesan Sri.