News and Blog

Kabar Baik! Kini Lulusan SMK Bisa Tempuh Pendidikan Sarjana di Jerman

66Irdbm7E_
Berita

Kabar Baik! Kini Lulusan SMK Bisa Tempuh Pendidikan Sarjana di Jerman

Ilustrasi SMK Bisa. (Desain: Ditjen Vokasi Kemendikbudristek).

Jakarta, (Itjen Kemendikbudristek) – Mulai tahun 2022, peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) indonesia memiliki peluang melanjutkan pendidikan Jenjang sarjana (S-1) di berbagai macam universitas di Jerman. Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin, Ardi Marwan

“Keputusan ini dikeluarkan Pemerintah Jerman dalam hal ini oleh The Standing Conference of the Ministers of Education and Cultural Affairs atau KMK yang disampaikan langsung kepada KBRI Berlin,” tutur Ardi ketika dihubungi Minggu (12/6).

Bukti telah diakuinya ijazah SMK dari Indonesia juga dapat dilihat di situs resmi Anabin, yaitu anabin.kmk.org. Pada situs resmi tersebut, terdapat seluruh informasi terkait seluruh institusi dan jenjang pendidikan yang telah dievaluasi oleh Central Office for Foreign Education (Zentralstelle für ausländisches Bildungswesen/ ZAB/ Kantor Pusat Pendidikan Asing) di Jerman.

“Para lulusan SMA/MA dari Indonesia yang ingin studi S1 di Jerman disyaratkan untuk mendaftar dan mengikuti program preparatory college atau studienkolleg (STK) selama dua semester di berbagai institusi pendidikan negeri atau swasta di Jerman,” tambah Ardi.

Syarat untuk mengikuti program STK sendiri yaitu ijazah SMA/MA dan sertifikat kompetensi bahasa jerman minimal di level B2 . Menurut Ardi, ada juga institusi yang mempersyaratkan B1 dan C1 namun jumlahnya tidak banyak. “Jadi umumnya level Bahasa Jerman B2 sudah memadai,” tutur Ardi.

Sedikit berbeda dengan SMA/MA, calon mahasiswa yang akan mendaftar dengan ijazah SMK harus sudah menempuh studi di universitas di Indonesia selama satu tahun baru kemudian mendaftar program STK. Persyaratan ikut program STK tidak berlaku jika calon mahasiswa pemegang ijazah SMA dan SMK telah menempuh pendidikan program sarjana di Indonesia selama minimal empat semester atau dua tahun.

“Dengan kata lain, mereka langsung dapat mendaftar pada program sarjana yang menjadi tujuan studinya di Jerman,” ucap Ardi.

Dengan adanya keputusan tersebut, diperkirakan jumlah mahasiswa Indonesia yang akan melanjutkan studi di Jerman akan mengalami peningkatan yang pesat di masa depan, terlebih lagi saat ini Indonesia menghasilkan sekitar 1,5 juta lulusan SMK setiap tahunnya.

Mahasiswa yang studi di Jerman juga mendapatkan kesempatan untuk kerja paruh waktu dan yang paling menarik adalah setelah menyelesaikan pendidikannya, mereka diberikan kesempatan untuk mencari kerja di Jerman.

“Harapannya, semakin banyak talenta muda Indonesia yang dapat menempuh pendidikan tinggi di Jerman dan kembali ke tanah air untuk membangun bangsa,” tutup Atdikbud Ardi.