News and Blog

Hardiknas 2022: Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar

WhatsApp-Image-2022-05-16-at-4.34.17-PM
Umum

Hardiknas 2022: Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar

 

Jakarta, (Itjen Kemdikbudristek) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) menggelar upacara bendera untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2022 secara hybrid di halaman kantor Kemdikbudristek di Jakarta, pada Jumat, (13/5).  Upacara peringatan Hardiknas tahun ini diundur pada tanggal 13 mei 2022 dikarenakan tanggal 2 Mei 2022 lalu bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri dan periode cuti bersama Lebaran.

Mendikbudristek Nadiem Makarim saat memberikan arahan sebagai pembina upacara peringatan Hardiknas 2022, Jumat (13/02). (Foto: Redaksi – Ikram)

Dalam balutan pakaian adat Flores, Nusa Tenggara Timur, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim selaku Pembina upacara menjelaskan tema dari peringatan Hardiknas tahun ini, yakni  “Pimpin pemulih, bergerak untuk merdeka belajar”.  Nadiem juga mengucapkan Selamat Hari Pendidikan Nasional untuk para guru, tenaga kependidikan, dan siswa siswi di seluruh Indonesia.

“Hari ini adalah bukti, kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan,” ujar Menteri Nadiem dalam pidatonya.

“Di tengah hantaman ombak yang sangat besar, kita terus melautkan kapal besar bernama Merdeka Belajar, yang tahun ketiga ini mengarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia,” tambahnya.

Sudah tahun ketiga pandemi ini, Kemdikbudristek terus melakukan berbagai terobosan dalam Merdeka Belajar. Pada masa pandemi covid-19 Kemdikbudristek menghadirkan Merdeka Belajar untuk membantu guru dan murid dalam proses belajar mengajar, yang menghasilkan perubahan positif terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kini Kurikulum Merdeka sudah diterapkan lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. “ltu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia akan belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan,” terangnya.

Dalam pidatonya Menteri Nadiem juga menyebutkan  bahwa Indonesia telah membuktikan bahwa adanya pandemi tidak menyurutkan semangat kita untuk meneruskan cita-cita Ki Hajar Dewantara, yaitu kemerdekaan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Serta Menteri Nadiem mengklaim semua perubahan positif yang diusung dalam gerakan Merdeka Belajar, tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru, dan murid di Indonesia, tetapi sudah digaungkan sampai ke negara-negara lain melalui presidensi Indonesia di konferensi tingkat tinggi G20.

“Semua perubahan positif yang kita usung bersama ini tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru, dan murid di Indonesia, tetapi sudah digunakan sampai ke negara-negara lain melalui presidensi Indonesia, di konferensi tingkat tinggi G20. Tahun ini kita membuktikan diri bahwa kita tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia,” ujarnya.

Semangat yang sama, lanjut Mendikbudristek, juga hadir dari para seniman dan pelaku budaya, yang mulai bangkit lagi, mulai berkarya lagi dengan lebih merdeka.

“Itu semua berkat kegigihan kita untuk melahirkan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia. Dampaknya, sekarang tidak ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi, untuk terus menggerakkan pemajuan kebudayaan,” pungkasnya.  Sebelum mengakhiri pidato, Mendikbudristek mengajak para penggerak Merdeka Belajar di seluruh Indonesia agar tidak berhenti bergerak meski sejenak. “Kita akan terus memegang komando, memimpin pemulihan bersama, bergerak untuk Merdeka Belajar,” ujarnya penuh semangat pada peringatan Hardiknas kali ini. Kemdikbudristek masih menggunakan logo yang sama seperti tahun lalu dengan bentuk dari tiga elemen yaitu bintang, keceriaan, dan pena yang memiliki makna selaras dengan cita-cita Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara.