Guru Hebat, Program Guru Penggerak Menjadi Peluang
Januari 21, 2022 2022-01-21 8:36Guru Hebat, Program Guru Penggerak Menjadi Peluang
Jakarta, (Itjen Kemendikbudristek) – Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan, Praptono sebut Program Guru Penggerak merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas guru di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Praptono dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar bertajuk “Guru Hebat untuk Pendidikan Indonesia Maju” pada Kamis, (20/1/2022).
Praptono menjelaskan, anggota Guru Penggerak yang telah menjalankan pendidikan selama sembilan bulan akan disiapkan untuk menjadi kepala sekolah. Meski begitu, para praktisi pendidikan diharapkan mampu memanfaatkan program ini dengan menjadi pengajar praktik, pelatih ahli, fasilitator, dan sebagainya.

“Regulasi kami yang sudah terbit adalah untuk pemberian tugas guru sebagai kepala sekolah. Pada Pasal 4 (Permendikbudristek Nomor 40 Tahun 2021-red) menyebutkan bahwa calon kepala sekolah ini adalah mereka yang memiliki sertifikat Guru Penggerak,” tuturnya.
Selain itu, Praptono mengatakan, melakukan proses pendidikan di daerah yang sulit dijangkau memiliki tantangan tersendiri. Adanya program Guru Penggerak membantu pemerintah dalam menjalankan beberapa program.
“Kami melibatkan anggota Guru Penggerak yang selama ini menjalankan program di daerah seperti di Papua, Papua Barat, Maluku. Nah ini adalah daerah yang punya tantangan yang luar biasa,” ujarnya.
Temuan survei pada 7 – 11 Desember 2021 menunjukkan antusias peminat meningkat untuk mengikuti salah satu program pemerintah yaitu Guru Penggerak. Sebanyak 55,7% responden sangat setuju terkait kemudahan informasi program Guru Penggerak dan mudah dipahami oleh para guru. Survei mengenai sistem pendaftaran, syarat yang ditetapkan, dan proses pendidikan selama sembilan bulan mendapat penilaian yang baik dari para responden.
Webinar yang digelar oleh Kemendikbudristek ini juga menghadirkan peneliti senior/Direktur Riset Indikator Politik Indonesia, M. Adam Kamil. Menurutnya, dari temuan survei tersebut pemerintah diharapkan untuk konsistensi agar ketersediaan tenaga pendidikan tetap terjaga.
“Evaluasi peserta ini sangat baik, rekomendasinya adalah menjaga konsistensinya sehingga ketersediaan tenaga pendidikan terhadap perubahan juga bisa terjaga,” pungkas Adam.