Gencarkan Budaya Sensor Mandiri, Lembaga Sensor Film Ajak Pegawai Bioskop Diskusi Bersama
November 1, 2022 2022-11-01 14:29Gencarkan Budaya Sensor Mandiri, Lembaga Sensor Film Ajak Pegawai Bioskop Diskusi Bersama
(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Semenjak dilaksanakan Kampanye Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri Bioskop Sadar Sensor, Lembaga Sensor Film (LSF) secara masif terus menyosialisasikan Budaya Sensor Mandiri dengan berbagai pemangku kepentingan, salah satunya dengan para pegawai bioskop. Hal ini merupakah komitmen dari lembaga yang dinaungi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat melakukan Budaya Sensor Mandiri.

Rommy Fibri Hardiyanto selaku ketua LSF mengatakan saat ini masih ada orang tua yang belum sadar akan budaya sensor mandiri. “Sehingga mereka memaksa pihak bioskop untuk memperbolehkan anaknya ikut menonton film yang tidak sesuai usianya,” sesal Rommy dalam acara Sosialisasi Budaya Sensor Mandiri bagi Pegawai Bioskop di Jakarta, pada Senin (31/10).
Rommy menegaskan, kesalahan ini bukan pada bioskopnya, namun pengetahuan dan kesadaran orang tua untuk melakukan sensor mandiri masih minim. “Padahal pihak bioskop sudah mencantumkan klasifikasi usia dan melakukan screening usia kepada para penonton,” ujarnya.
Untuk itu, Rommy mengajak seluruh pemangku kepentingan utamanya Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) bersama-sama mengkampanyekan Gerakan Budaya Sensor Mandiri untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam memilah dan memilih tontonan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua GPBSI, Djonny Syafrudin menyampaikan dukungan dan menyambut baik gerakan kampanye bersama Sensor Mandiri. “Kolaborasi dengan LSF saya sambut 100 persen dan kita harus merumuskan teknis gerakan ini untuk dilakukan oleh para pegawai bioskop. Selain itu harus ada pakar dari berbagai wilayah yang dikumpulkan untuk diberi arahan dan menyampaikan lebih lanjut kepada pegawai,” tuturnya.
Setelah ini GPBSI bersama LSF akan melakukan edukasi secara periodik kepada para staf di bioskop supaya dapat menjalankan aktivitas tanpa menyalahi aturan namun dengan tetap mengedepankan pelayanan prima. Acara sosialisasi ini sudah terlaksana beberapa kali di beberapa daerah sebelumnya.
Ada lima hal yang telah dilakukan LSF dalam mengakselerasi Gerakan Budaya Sensor Mandiri, yaitu kampanye bersama Sensor Mandiri antara LSF dan GPBSI, pemutaran konten literasi budaya sensor mandiri di bioskop, informasi klasifikasi usia film di layar ticketing bioskop, brosur atau pamflet klasifikasi usia di bioskop, serta sosialisasi bersama di kanal media sosial GPBSI, bioskop, dan LSF.