News and Blog

Festival Tunas Bahasa Ibu 2024: Upaya Mencintai Bahasa Daerah sejak Usia Dini di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat

WhatsApp Image 2024-11-05 at 07.53.05
Berita

Festival Tunas Bahasa Ibu 2024: Upaya Mencintai Bahasa Daerah sejak Usia Dini di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat

FTBI tahun ini adalah edisi keempat sejak dimulainya program Revitalisasi Bahasa Daerah. (Foto: Kemendikdasmen).

(Makassar, Itjen Kemendikdasmen) – Guna mendorong generasi muda mencintai bahasa dan budaya lokal, Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan, atas arahan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, kembali mengadakan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Sekolah Dasar untuk wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Acara yang berlangsung di Hotel Novotel Makassar Grand Shayla ini, dilaksanakan dari 3 hingga 5 November 2024 dan menghadirkan 293 siswa, didampingi oleh 28 guru serta 16 juri yang terdiri dari pakar bahasa dan budayawan.

Dalam sambutannya, Ganjar Harimansyah, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, menyampaikan pentingnya mengajarkan bahasa ibu kepada generasi muda sebagai bagian dari pelestarian budaya sekaligus peningkatan kemampuan kognitif anak. “Belajar bahasa ibu memberi landasan kuat dalam berpikir, membantu anak menguasai bahasa lain, dan memperkuat identitas budaya,” ungkap Ganjar, mengutip data Unesco yang menegaskan dampak positif pendidikan berbasis bahasa ibu.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Balai Bahasa Sulawesi Selatan, Dewi Pridayanti, mengapresiasi keikutsertaan seluruh peserta dan berharap kegiatan ini mampu menumbuhkan rasa bangga generasi muda terhadap bahasa dan kearifan lokal mereka. “FTBI bukan hanya soal bahasa, tetapi tentang cinta budaya dan penghargaan terhadap warisan leluhur,” jelasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Iqbal Najamuddin, juga menekankan bahwa bahasa daerah merupakan identitas yang harus dilestarikan. “Melalui Festival Tunas Bahasa Ibu, kita ingin anak-anak kita memiliki kebanggaan pada bahasa daerah mereka,” ujarnya.

FTBI diharapkan menjadi pengingat pentingnya melestarikan bahasa daerah agar tidak hilang ditelan globalisasi dan untuk memperkuat jati diri bangsa melalui bahasa ibu.