Empat Aspek Prioritas Merdeka Belajar Dikemukakan Dalam Pertemuan Regional ASEAN
Agustus 3, 2023 2023-08-03 14:44Empat Aspek Prioritas Merdeka Belajar Dikemukakan Dalam Pertemuan Regional ASEAN

(Surabaya, Itjen Kemendikbudristek) – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus menjadikan Merdeka Belajar sebagai landasan dalam meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Pandemi global telah mendorong percepatan dalam pembangunan sumber daya manusia yang unggul, mendorong kementerian untuk mengambil langkah-langkah lebih lanjut. Fokus utama Kemendikbudristek adalah menciptakan ekosistem pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman melalui empat aspek prioritas.
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, menyampaikan bahwa pandemi telah mengingatkan akan pentingnya kolaborasi dan komitmen yang diperbarui dalam membangun kembali sistem pendidikan. “Pandemi semakin menegaskan kebutuhan untuk memperkuat kolaborasi dan memperbarui komitmen dalam upaya menata ulang dan membangun kembali sistem pendidikan,” ujar Sesjen Suharti dalam Second Regional Meeting on Roadmap on Declaration on Digital Transformation of Education Systems in ASEAN, di Surabaya, Rabu (2/8/2023).
Sesjen Suharti menjelaskan lebih lanjut, mengenai bagaimana Indonesia telah mendorong transformasi sistem pendidikan melalui Gerakan Merdeka Belajar, dengan tujuan utama mengatasi krisis pembelajaran. Teknologi menjadi pendorong utama dalam transformasi ini, dan Gerakan Merdeka Belajar bertujuan untuk menciptakan pembelajar seumur hidup yang kompeten dan mencerminkan profil Pelajar Pancasila.
“Gerakan Merdeka Belajar menciptakan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan dan memberdayakan siswa untuk eksplorasi. Guru diberdayakan melalui pelatihan dan kolaborasi dengan kepala sekolah untuk merancang kurikulum yang sesuai dengan karakteristik sekolah dan siswa. Gerakan ini didukung oleh kebijakan empat aspek prioritas, yaitu komitmen terhadap pembelajaran dasar, peningkatan keterampilan mengajar, pendekatan pada kelompok tertentu, dan pemanfaatan teknologi,” ujar Sesjen Suharti.
Sesjen Asesmen Nasional diperkenalkan sebagai bagian dari prioritas pertama, dengan penilaian nasional yang lebih komprehensif dan berbasis komputer. Kemendikbudristek mengarahkan pada pembelajaran yang fokus pada penguasaan ilmu, bukan sekadar ujian.
“Penilaian nasional telah diperbarui untuk lebih mengukur pemahaman siswa daripada sekadar ujian. Selain itu, pendidikan guru prajabatan juga telah mengalami perubahan dari teori menjadi praktik, dengan dukungan komunitas belajar yang mendorong ide-ide kreatif,” ujar Sesjen Suharti.
Untuk prioritas kedua, pendidikan guru prajabatan juga mengalami transformasi dari pendekatan teoritis menjadi praktis.
Prioritas ketiga melibatkan intervensi untuk memenuhi kebutuhan sekolah, guru, dan siswa. Hal ini termasuk memberikan bimbingan belajar tambahan dengan melibatkan mahasiswa melalui kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Kebijakan ini memberikan manfaat ganda bagi mahasiswa dan sekolah. Pemberian hibah juga ditingkatkan untuk sekolah-sekolah di daerah terpencil.
Pemanfaatan teknologi adalah prioritas keempat, dengan transformasi digital yang berkelanjutan di bidang pendidikan. Platform digital seperti Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, Belajar.id, dan Kampus Merdeka telah diperkenalkan untuk mendukung peningkatan mutu pembelajaran. Kemendikbudristek telah memberikan bantuan TIK dan perangkat kepada sekolah-sekolah.
“Transformasi digital melalui gerakan Merdeka Belajar dapat memperkuat ekosistem pendidikan di Indonesia dan menginspirasi negara-negara anggota ASEAN,” tuturnya.
Gerakan Merdeka Belajar diharapkan memperkuat ekosistem pendidikan di Indonesia dan memberikan inspirasi bagi negara-negara anggota ASEAN. Capaian capaian inovasi teknologi, seperti penggunaan platform digital, peningkatan pembelajaran guru, dan pendekatan yang lebih fleksibel dalam kurikulum, mencerminkan upaya Indonesia dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tengah perubahan zaman.
“Dengan inovasi dan komitmen dalam Gerakan Merdeka Belajar, Indonesia berharap dapat menghadirkan perubahan yang positif dalam sistem pendidikan dan memberi teladan bagi negara-negara ASEAN dalam menghadapi tantangan serupa,” pungkas Sesjen Suharti.