Dukungan RI 1 Untuk Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Maret 15, 2022 2022-03-15 2:41Dukungan RI 1 Untuk Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Surakarta, (Itjen Kemdikbudristek) – Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo menyampaikan persetujuannya untuk program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, di mana menurutnya program ini bisa membuat mahasiswa bisa belajar dari mana saja dan kapan saja, namun tetap dari arahan kampus. Hal ini disampaikan pada acara Dies Natalies ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS) di Surakarta, Jumat (11/3).

“Perubahan zaman yang semakin cepat harus diimbangi dengan program pendidikan yang cepat berubah dan riset yang sesuai tantangan zaman. Dalam mengantisipasi perubahan dunia yang tidak dapat diprediksi, SDM Indonesia harus cepat beradaptasi dan menangkap peluang,” tegas Presiden.
Presiden melanjutkan, Program Kampus Merdeka dengan dana matching fund akan mendukung perubahan cepat dalam dunia pendidikan. “Saya senang sekarang mahasiswa bisa belajar di industri selama satu semester, artinya industri telah menjadi bagian dari universitas,” ucap Presiden Jokowi.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyambut baik dukungan Presiden. Mendikbudristek menyampaikan harapannya untuk memastikan Indonesia tidak hanya mengejar ketertinggalan, tapi pendidikan tinggi di Indonesia bisa menjadi contoh bagi pendidikan di dunia yang akan dibahas pada 10 tahun yang akan datang.
“Pada 2020 sebanyak 12 ribu mahasiswa telah mengikuti program magang dan studi independen bersertifikat (MBSI). Tahun ini, jumlahnya akan meningkatkan menjadi 50 ribu mahasiswa. Ditargetkan, sebanyak 500 organisasi dan industri akan membuka lowongan pekerjaan. Kampus Merdeka juga menawarkan program beasiswa pertukaran mahasiswa ke luar negeri atau Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Program ini memberi kesempatan untuk mahasiswa berkuliah selama enam bulan di luar negeri,” jelas Menteri Nadiem.
Kampus Merdeka juga memfasilitasi pertukaran mahasiswa dalam negeri di mana mahasiswa akan berkuliah di kampus lain di luar daerahnya, untuk memperluas wawasan dan pengalamannya serta menambah kecintaan terhadap budaya Indonesia.
Berbagai program MBKM yang telah berjalan diharapkan dapat memicu program serupa untuk dilaksanakan di tingkat lokal.
Dana matching fund yang disinggung oleh Presiden sebelumnya adalah dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) dalam upaya penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara lembaga perguruan tinggi dengan industri. Dukungan matching fund diprioritaskan bagi kolaborasi yang berkontribusi terhadap pencapaian delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi yang telah ditetapkan oleh Kemdikbudristek yaitu 1) lulusan pendidikan tinggi mendapat pekerjaan yang layak, 2) mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, 3) dosen berkegiatan di luar kampus, 4) Praktisi mengajar di dalam kampus, 5) hasil kerja dosen berguna bagi masyarakat dan diakui internasional, 6) program studi kampus bekerja sama dengan mitra kelas dunia, 7) kelas bersifat kolaboratif dan partisipatif, serta 8) program studi berstandar internasional. Perguruan tinggi yang ingin mendapatkan matching fund dapat mengajukan proposal tambahan setelah kolaborasi dengan industri terlaksana. Informasi selengkapnya dapat diakses di https://kedaireka.id/.