Dukung Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, Kemendikbudristek Gelar Sosialisasi Penguatan Implementasi
Januari 31, 2024 2024-01-31 12:02Dukung Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, Kemendikbudristek Gelar Sosialisasi Penguatan Implementasi

Dukung Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, Kemendikbudristek Gelar Sosialisasi Penguatan Implementasi

(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mengupayakan perubahan positif dalam dunia pendidikan Indonesia, salah satunya melalui kegiatan sosialisasi penguatan implementasi Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Pada Selasa (30/01/2024), kegiatan tersebut diselenggarakan di Jakarta, dengan melibatkan 514 Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD.
Dalam arahannya, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen PDM), Iwan Syahril, menekankan pentingnya menjalankan proses pembelajaran dengan mengedepankan enam kemampuan fondasi. Menurutnya, guru SD kelas awal perlu menyasar keenam kemampuan fondasi ini agar pendidikan menjadi lebih holistik, bukan hanya berfokus pada baca, tulis, dan hitung.
Enam kemampuan fondasi tersebut mencakup mengenal nilai agama dan budi pekerti, keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi, kematangan emosi, kematangan kognitif, pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri, serta pemaknaan belajar sebagai suatu hal yang menyenangkan dan positif.
Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan telah menjadi bagian integral dari gerakan Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek sejak Maret 2023. Kebijakan ini bertujuan untuk mengatasi miskonsepsi terkait kemampuan anak di PAUD, khususnya terkait tes calistung yang masih dianggap sebagai satu-satunya bukti keberhasilan belajar.
Direktur Sekolah Dasar, Muhammad Hasbi, menambahkan bahwa penguatan gerakan ini bertujuan untuk mengubah miskonsepsi yang ada di lapangan. Komitmen Kemendikbudristek untuk mewujudkan penguatan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan mencakup semua lapisan, mulai dari tingkat pusat, daerah, satuan pendidikan, hingga orang tua dan masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur PAUD, Komalasari, menyoroti betapa pentingnya masa transisi dari PAUD ke SD/MI bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Ia mengungkapkan bahwa Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan telah diimplementasikan oleh lebih dari 502 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.
Untuk tahun ajaran baru, terdapat tiga target perubahan yang diharapkan dapat tercapai, yakni menghilangkan tes calistung dalam masa penerimaan siswa baru, menerapkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), serta mendorong satuan PAUD dan SD untuk menerapkan sistem pembelajaran yang menyenangkan. Tiga target tersebut dirumuskan guna mengatasi kesalahpahaman tentang kemampuan calistung dan mengingatkan bahwa setiap anak memiliki laju perkembangan dan kesempatan belajar yang beragam.
Momentum ini menjadi langkah awal tahun 2024 untuk melanjutkan siklus perubahan dengan lebih banyak perbaikan dan penguatan. Diharapkan, Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan dapat memberikan dampak yang lebih masif, konstruktif, dan berkesinambungan, merambah ke berbagai satuan pendidikan di seluruh Indonesia.