News and Blog

Dukung Pemelajar BIPA Australia, Atdikbud RI Canberra Luncurkan Program ‘Kawan Ngobrol’

WhatsApp Image 2024-01-24 at 19.52.25
Berita

Dukung Pemelajar BIPA Australia, Atdikbud RI Canberra Luncurkan Program ‘Kawan Ngobrol’

Program ‘Kawan Ngobrol’ untuk Pemelajar BIPA diresmikan pada Selasa (23/01/2023) di Pusat Kebudayaan Indonesia Canberra. (Foto: Kemendikbudristek).

(Canberra, Itjen Kemendikbudristek)  — Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra meluncurkan program inovatif bernama ‘Kawan Ngobrol’ sebagai upaya untuk memfasilitasi pemelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di wilayah Australia. Program ini diresmikan pada Selasa (23/01/2023) di Pusat Kebudayaan Indonesia Canberra.

Program ‘Kawan Ngobrol’ merupakan inisiatif yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para pemelajar BIPA di Canberra untuk berinteraksi langsung dengan penutur asli Indonesia. Pemelajar BIPA dapat melakukan praktik percakapan Bahasa Indonesia secara santai, meningkatkan kemampuan percakapan mereka, dan menciptakan komunitas bahasa Indonesia di Canberra.

Mukhamad Najib, Atdikbud KBRI Canberra, menjelaskan bahwa program ini memberikan ruang dan kenyamanan kepada para pemelajar BIPA untuk bercakap-cakap tanpa tekanan seperti di dalam kelas. “Sebagai kawan, program ‘Kawan Ngobrol’ ini menciptakan lingkungan yang mendukung para pemelajar BIPA untuk berlatih keterampilan percakapan dengan lebih efektif,” ujar Najib.

Di Canberra, terdapat 16 sekolah dan 2 universitas yang memberikan pelajaran bahasa Indonesia, termasuk Australian National University dan University of New South Wales kampus Canberra. Program ini tidak hanya terbuka untuk pelajar dan mahasiswa, tetapi juga untuk warga Australia yang pernah tinggal atau bertugas di Indonesia dan ingin merawat kemampuan bahasa Indonesia mereka.

Program ‘Kawan Ngobrol’ diawali dengan tema makanan Indonesia pada acara perdana. Para peserta menceritakan makanan Indonesia favorit mereka, mengungkapkan pengetahuan mendalam tentang ragam nasi goreng dan variasi rasa makanan dari berbagai daerah di Indonesia. Damian, salah seorang peserta, bahkan dapat menjelaskan perbedaan rasa makanan antar daerah.

Pemelajar seperti Steve yang pernah tinggal di Indonesia menyambut gembira kehadiran program ini, berjanji untuk sering hadir jika diberitahu jadwal rutinnya. Phil Domaschenz, yang merindukan bahasa dan budaya Indonesia setelah bertugas di Jakarta, berharap ‘Kawan Ngobrol’ dapat mengobati rasa kerinduannya.

Dengan meluncurnya program ‘Kawan Ngobrol’, diharapkan akan terbentuk komunitas yang solid dan berfungsi sebagai wadah bagi pemelajar BIPA di Canberra untuk terus meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia mereka.